tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menjaga pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Menurut Sri Mulyani, Kemenkeu harus bekerja keras agar target penerimaan negara tahun ini yang diproyeksikan sebesar Rp1.736,1 triliun dapat tercapai.
Adapun Menkeu meminta agar dalam praktiknya, berbagai jajaran mulai dari Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Direktorat Jenderal Anggaran dapat bekerja secara teliti serta tidak menyulitkan masyarakat dan dunia usaha.
“Laksanakan tugas dengan profesional, kompeten, teliti, sehingga penerimaan negara dapat tercapai, namun perekonomian tetap dapat terjaga momentum pemulihannya,” kata Sri Mulyani dalam upacara memperingati Hari Oeang ke-71 di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta, pada Senin (30/10/2017).
Lebih lanjut, Menkeu juga menyinggung tentang RAPBN 2018 yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Sri Mulyani berpesan agar APBN tersebut dapat secara efektif menjadi alat untuk mencapai target pembangunan. Selain itu, Menkeu mengimbau agar seluruh jajaran bersinergi untuk memerangi pemborosan, inefisiensi, korupsi, serta kebocoran anggaran negara.
“APBN adalah uang rakyat yang harus sepenuhnya kembali pemanfaatannya untuk menciptakan kemakmuran rakyat yang berkeadilan. Kementerian Keuangan harus terus meningkatkan komunikasi dengan segenap pemangku kepentingan secara efektif dan terpercaya,” ujar Menkeu.
Perekonomian global yang diklaim relatif membaik di tahun ini pun turut diungkapkan Sri Mulyani sebagai satu momentum yang harus dimanfaatkan. Oleh karena itu, Menkeu meminta agar pelayanan publik dan dunia usaha terus diperbaiki.
“Kita harus terus berinovasi dalam kebijakan dan instrumen untuk mendorong agar perekonomian Indonesia dapat semakin meningkat pertumbuhan, pemerataan, serta semakin mampu menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan,” ucap Menkeu lagi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga mengklaim bahwa Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dan reputasi dari dunia terkait stabilitas ekonomi, politik, dan keamanannya. Selain itu, faktor kemajuan pembangunan rupanya turut diakui global dan mampu menjadikan Indonesia sebagai middle-income country.
“Pelaksanaan Annual Meetings Bank Dunia-IMF 2018 di Bali nanti adalah momentum bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kondisi perekonomian Indonesia stabil dan merupakan salah satu kekuatan ekonomi global,” tutur Menkeu.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari