Menuju konten utama

Sri Lanka Kutuk Tindakan Biksu yang Menyerang Etnis Rohingya

Sri Lanka mengutuk tindakan sejumlah biksu radikal menyerang rumah perlindungan PBB yang ditinggali 31 pengungsi Rohingya.

Sri Lanka Kutuk Tindakan Biksu yang Menyerang Etnis Rohingya
Pengungsi Rohingya menengadahkan tangan saat lainnya berkelahi saat menunggu bantuan di Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (26/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Cathal McNaughton

tirto.id - Pemerintah Sri Lanka mengecam keras tindakan sekelompok biksu Buddha radikal yang melakukan serangan pada Selasa (26/9/2017) ke sebuah rumah perlindungan PBB berisi 31 pengungsi Rohingya. Di dalam rumah perlindungan itu terdapat 16 anak dan tujuh perempuan.

Melalui juru bicara kabinet, Rajitha Senaratne, Rabu (27/9/2017), Pemerintah Sri Lanka mengatakan, itu bukan ajaran Buddha sejati.

“Ini bukan yang diajarkan Buddha. Kita harus menunjukkan belas kasihan kepada para pengungsi ini. Biksu yang melakukan serangan itu sebenarnya bukan biksu, tetapi binatang,” kata Senaratne, Kamis (28/9/2017), sebagaimana dikutip Antara.

Massa merusak pintu dan memecahkan jendela serta perabotan saat pengungsi yang ketakutan berkumpul di lantai dua rumah perlindungan PBB yang terletak di dekat ibu kota Kolombo.

Setelah peristiwa tersebut selesai, pengungsi kemudian dibawa ke tempat lain yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu, namun dua orang petugas kepolisian mengalami cedera dan dibawa ke rumah sakit.

“Ibu yang membawa anak-anak kecil dipaksa keluar dari tempat perlindungan mereka yang diserang oleh gerombolan yang dipimpin segelintir biksu,” ujarnya.

Senaratne mengatakan, bahwa polisi telah diperintahkan untuk mengambil tindakan pendisiplinan terhadap petugas yang tidak berusaha mengendalikan massa.

“Sebagai seseorang yang beragama Buddha, saya malu atas apa yang terjadi,” kata Senaratne.

Sebelum menempati rumah aman PBB, pengungsi 31 Rohingya berhasil diselamatkan oleh angkatan laut Sri Lanka pada bulan Mei setelah mereka ditemukan hanyut di sebuah kapal di perairan utara pulau itu.

Pengungsi Rohingya akhirnya dievakuasi dan diizinkan untuk tinggal di Sri Lanka sambil menunggu pemrosesan surat-surat mereka selesai.

Ratusan ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar setelah terjadi konflik di negara tersebut. Muslim Rohingya telah menjadi sasaran penganiayaan dan diskriminasi, sebagian besar dari mereka telah menjadi imigran gelap di Bangladesh, demikian seperti diwartakan The Times of India.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra