tirto.id - Sony membatasi konten yang vulgar dalam game untuk PlayStation 4 dengan aturan standar perusahaan yang baru, sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal yang dikutip Variety, Selasa (16/4/2019).
Menurut juru bicara WSJ, aturan baru itu dimaksudkan untuk para pengembang memungkinkan membuat game dengan konten yang sesuai dengan target pasarnya nanti.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa aturan ini harus dapat memastikan agar tidak menghambat tumbuh kembang para pemain yang masih tergolong muda.
Sebagian aturan ini juga dirancang lebih ketat guna kekhawatiran perusahaan atas gerakan #MeToo, yang tak ingin perusahaan dikaitkan dengan konten game yang dapat menggambarkan perempuan dengan cara yang merendahkan.
"Sony khawatir perusahaan itu bisa menjadi target tindakan hukum dan sosial," kata seorang pejabat Sony.
Dilansir The Sun, aturan tersebut dapat memengaruhi beragam game termasuk salah satunya GTA, yang dalam pengembangan GTA 6, developer game tersebut bekerja secara aman untuk menghindari adanya perubahan dan sensor di kemudian hari.
Seperti halnya dengan yang terjadi pada Devil May Cry 5, yang memberikan efek blur untuk menyensor salah satu bagian karakter lantaran dirasa sedikit vulgar.
"Kami tidak memiliki kriteria dalam aturan tertulis atau hal semacam itu karena kebijakan ini diperkenalkan secara tiba-tiba setelah gerakan #MeToo," kata seorang perwakilan Sony.
“Segala tindakan yang diambil untuk membuat game ini lebih sesuai untuk kaum muda adalah hal yang baik. Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak bermain game online dari potensi risiko yang berhubungan dengan konten orang dewasa,” kata kepala asosiasi keamanan online pada anak, Andy Burows.
Perubahan tersebut akan memengaruhi semua game PlayStation untuk semua pengembang terlepas dari negara mana mereka ingin merilis game tersebut.