tirto.id - Pada tanggal 5 Juni kemarin, Microsoft mendaftarkan sebuah logo berbentuk “S” pada European Union Intellectual Property Office atau EUIPO. Dalam keterangan logo yang didaftarkan pada EUIPO, Microsoft mengungkapkan bahwa logo tersebut merepresentasikan “perangkat lunak komputer untuk digunakan pada PC dan konsol video game,” serta “konsol video game untuk digunakan dengan layar atau monitor eksternal, video game interaktif (dengan) unit kontrol.”
Selain keterangan-keterangan tersebut, tak ada keterangan tambahan apa pun. Namun, masyarakat gamer menangkap logo yang didaftarkan Microsoft tersebut merujuk pada konsol game terbaru mereka bertajuk “Project Scorpio” yang akan diperkenalkan pada ajang E4 yang akan diadakan 13 Juni mendatang.
Dalam keterangan resmi melalui situsweb mereka, Project Scorpio, diberi tagline oleh Microsoft sebagai “konsol game paling kuat di dunia”. Konsol tersebut, merupakan bagian dari keluarga Xbox. Melalui Project Scorpio, paling tidak, Microsoft ingin mengubah persepsi gamer dunia terhadap produk ciptaannya untuk menjadi konsol game sesungguhnya. Dan jika menilik tagline Xbox One S yang bertajuk “sistem game dan hiburan 4K utama,” produk ini seperti punya standar berbeda dibandingkan konsol yang berada satu tingkat di bawahnya.
Lini produk Xbox kali pertama diperkenalkan Microsoft di tahun 2001. Selanjutnya, mereka memperkenalkan beberapa generasi terbaru perangkat tersebut, misalnya di tahun 2005 dengan memperkenalkan Xbox 360 dan di tahun 2013 dengan memperkenalkan Xbox One. Terakhir, pada Agustus 2016 kemarin, Microsoft meluncurkan Xbox One S, versi pembaruan Xbox One.
Xbox Project Scorpio merupakan konsol game monster yang dipersiapkan Microsoft untuk membalikkan keadaan lini game mereka melawan lini game dari Sony. Secara spesifikasi, Scorpio Project terbilang mengagumkan. Konsol yang tak lama lagi akan diluncurkan Microsoft tersebut mengusung teknologi “true 4K” pada game yang bisa dimainkan di konsol tersebut. Ini jelas peningkatan dibandingkan Xbox One S yang bisa menjalankan video 4K, tapi tidak bisa menjalankan game beresolusi 4K.
Selain soal kualitas tampilan yang dipertajam, Project Scorpio juga meningkatkan kekuatan otak pemrosesan konsol tersebut. Project Scorpio, menjanjikan kekuatan CPU delapan inti yang bisa bekerja hingga 2,3GHz, alias lebih cepat 31 persen dibandingkan Xbox One. Selain itu, konsol baru tersebut dijanjikan memiliki kekuatan pemrosesan grafis hingga 6 Teraflop dan didukung oleh memori yang mencapai 12GB. Project Scorpio adalah monster yang selama ini dikurung Microsoft dan hendak mereka keluarkan dalam waktu dekat.
Project Scorpio memang merupakan kewajiban yang harus Microsoft segera laksanakan. Mengutip data yang disajikan Statista, gabungan penjualan konsol game Xbox (Xbox 360 dan Xbox One) memang kalah cukup jauh bila dibanding penjualan konsol terbaru dari Sony, Playstation 4 sebagai seteru terberat mereka.
Di tahun 2016, gabungan penjualan konsol Xbox hanya mencatatkan angka 6,14 juta unit, sedangkan Playstation 4 tercatat berada di angka 12,3 juta unit. Penjualan tahun 2016 kemarin juga merupakan penjualan yang cukup buruk bagi Xbox. Di tahun sebelumnya, gabungan konsol Xbox yang terjual mencapai angka 9,53 juta unit.
Melihat strategi yang dilancarkan Sony, Xbox memang harus sesegera mungkin tancap gas. Selepas meluncurkan Playstation 4, Sony juga merilis pembaruan konsol game yang diberi tajuk Playstation 4 Pro. Secara teknis, peningkatan Playstation 4 dan Playstation 4 Pro tidaklah terlalu istimewa. Yang paling signifikan dalam peningkatan tersebut hanya terletak pada modul pemrosesan grafis. Pada Playstation 4, Graphic Processing Unit dapat bekerja hingga 1,84 Teraflop. Sementara pada Playstation 4 Pro, otak pemrosesan grafis tersebut bisa dipacu hingga 4,20 Teraflop. Dan jika menilik spesifikasi, Project Scorpio bisa dikatakan unggul.
Sayangnya, kebanggaan Microsoft memang harus mereka simpan terlebih dahulu. Sebagaimana diberitakan Time, Chief Global Game Development Sony Shawn Layden mengungkapkan tiap 5 Playstation 4 terjual, satu unit Playstation 4 Pro juga terjual. Ini menandakan, Playstation 4 Pro meskipun terbilang hanya meningkatkan dari sisi pemrosesan grafis, sukses di pasaran.
Selain menghadapi Playstation 4 Pro (dan Playstation 4 biasa), konsol game Project Scorpio yang akan segera diluncurkan menghadapi tantangan yang cukup berat terhadap masa depan dunia game. Selain serangan dari game ponsel pintar yang semakin menjamur bak kacang rebus di pasar malam, konsol game juga berhadapan dengan tantangan baru yakni Virtual Reallity atau VR. Beberapa perusahaan telah beradaptasi dengan tantangan baru tersebut.
Sony, lagi-lagi, sukses mencuri pasar. Di Februari 2017 lalu, Playstation VR, sebuah headset yang bisa mengubah konsol Playstation 4 (maupun Playstation 4 Pro) menjadi memiliki kemampuan Virtual Reallity, terjual hingga 900.000 unit. Kini penjualan Playstation VR bahkan menembus hingga lebih dari satu juta unit. Atas tantangan baru VR dan keberhasilan capaian mereka, Layden mengungkapkan, “kami tidak melihat (VR) sebagai tren sesaat, ini adalah medium baru, tidak hanya untuk game, tapi juga untuk hiburan selain game.”
Virtual Reallity memang menjadi tantangan yang cukup serius. Teknologi baru tersebut, kini sedang ramai diperbincangkan banyak kalangan. Di tahun 2016 kemarin, pendapatan dari pasar VR mencapai angka $895 juta. Oculus, Sony, dan HTC menggondol 77 persen dari angka pendapatan tersebut. Oculus memang merupakan pemain baru tapi berhasil jadi pemimpin di bidang ini. Facebook, sang pemilik Oculus, mengharapkan dapat menjual 500.000 unit Oculus Rift (headset VR) yang dijual seharga $599 per unit di tahun 2016 kemarin. Meskipun pengharapan penjualan tersebut hanya 1 persen dari nilai pendapatan Facebook, Oculus berlari dengan cukup percaya diri.
Merujuk laporan Grand View Research, pasar game VR akan menembus angka $45,09 milyar di tahun 2025 mendatang. Artinya, VR bisa dikatakan sebagai masa depan yang tidak boleh dilewatkan siapa pun perusahaan teknologi. Microsoft yang segera merilis Project Scorpio dalam jajaran konsol Xbox-nya harus memikirkan fitur realitas tiruan tersebut.
Tentu, Microsoft melalui lini produk Xbox terutama Project Scorpio yang sebentar lagi lepas landas ingin mengubah keadaan perusahaan mereka menjadi lebih baik. Apalagi jika melihat performa Microsoft secara keseluruhan. Perusahaan yang dibuat oleh Bill Gates tersebut benar-benar harus berlari mengejar ketertinggalan. Di tahun 2016 kemarin, pendapatan Microsoft berada di angka $85,32 milyar, menurun jika dibandingkan pendapatan 2015 yang meraih hingga $93,58 milyar.
Mampukah Project Scorpio sukses di pasaran mengalahkan lini produk Sony dan memperbaiki keuangan perusahaan mereka? Pecinta game-lah yang akan menentukannya.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Maulida Sri Handayani