Menuju konten utama

Softex Indonesia Diakuisisi Kimberly-Clark Senilai Rp17,73 Triliun

Perusahaan Softex Indonesia resmi diakuisisi oleh perushaan asal Amerika Serikat, Kimberly-Clark dengan transaksi tunai senilai 1,2 miliar dolar AS.

Softex Indonesia Diakuisisi Kimberly-Clark Senilai Rp17,73 Triliun
Kimberly Clark Corporation World Headquarters di Irving, Texas, Amerika Serikat. Foto/bcw global/rilis.

tirto.id - Perusahaan perlengkapan dan perawatan wanita Softex Indonesia resmi diakuisisi oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Kimberly-Clark dengan transaksi tunai senilai 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp17,73 triliun dengan kurs Rp14.775/dolar dari sekelompok pemegang saham termasuk CVC Capital Partners Asia Pacific IV.

Chairman dan CEO, Kimberly-Clark Mike Hsu menjelaskan, Indonesia merupakan pasar besar yang saat ini sedang berkembang dan mempunyai potensi sebagai pusat ekspor di Asia Tenggara.

“Transaksi ini menunjukkan keselarasan strategi yang sejalan dengan komitmen kami untuk mempercepat pertumbuhan di pasar negara berkembang,” jelas Mike dalam keterangan resmi, Jumat (4/9/2020).

Transaksi ini akan meningkatkan posisi Kimberly-Clark yang masih terbatas di Indonesia, menjadi perusahaan dengan pangsa pasar yang kuat dalam kategori perawatan pribadi, khususnya di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

“Bergabungnya Softex Indonesia serta brand-nya dengan keluarga Kimberly-Clark akan meningkatkan prospek pertumbuhan bisnis perusahaan kami, dan membantu meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham," terang dia.

Ia menjelaskan, pasar pembalut di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 1,6 miliar dolar AS, menjadikan Indonesia sebagai pasar pembalut terbesar keenam di dunia dengan jumlah kelahiran sekitar lima juta per tahunnya.

Sekitar 80 persen penjualan Softex Indonesia berasal dari penjualan pembalut, di mana Softex Indonesia menempati posisi nomor dua melalui brand Sweety dan Happy Nappy dan akan terus memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia.

Presiden Bisnis Konsumen Kimberly-Clark di Asia-Pasifik, Aaron Powell menjelaskan, selebihnya, sebagian besar penjualan Softex Indonesia berasal dari kategori produk perawatan wanita dan perawatan khusus dewasa.

“Softex Indonesia telah membangun bisnis yang kuat, selalu berkembang dengan portofolio brand yang menguntungkan dan disukai oleh konsumen Indonesia,” ujar Aaron.

Dalam kategori perawatan wanita, Softex Indonesia memegang posisi pangsa pasar nomor tiga dengan brand Softex. Sedangkan dalam kategori perawatan khusus dewasa brand Confidence dari Softex Indonesia memegang posisi nomor dua.

“Transaksi ini memberikan kesempatan bagi Kimberly-Clark untuk mempercepat pertumbuhan bisnis kami di kawasan Asia Tenggara. Kami berharap dapat menggabungkan kekuatan melalui inovasi serta membangun brand untuk mengembangkan kesuksesan Softex Indonesia yang berkelanjutan,” terang dia.

Sementara itu, Presiden Direktur dan CEO PT Softex Indonesia Hendra Setiawan menjelaskan, pihaknya akan menghadirkan produk-produknya yang sukses dan unggul di Indonesia.

Selain itu, terus mengakselerasi pertumbuhan perusahaan dengan memanfaatkan keahlian global dan kemampuan inovasi Kimberly-Clark. Softex Indonesia dan Kimberly-Clark memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kualitas hidup konsumen dan karyawan kami, dan kami antusias untuk dapat bekerja sama di Indonesia.

“Softex Indonesia senang menjadi bagian dari Kimberly-Clark Corporation yang telah hadir di lebih dari 175 negara. Sejak 1976, Softex Indonesia telah membangun bisnis perawatan pribadi yang sukses dengan posisi pasar yang kuat dan konsisten menghasilkan pertumbuhan senilai dua digit. Selain itu, perusahaan ini memiliki kemampuan manufaktur yang sangat baik dan jaringan distribusi pasar yang kuat. Pada 2019, Softex Indonesia berhasil mencapai nilai penjualan bersih sekitar 420 juta dolar AS,” terang dia.

Ia bilang transaksi ini merupakan bentuk lain dari komitmen Kimberly-Clark untuk menghasilkan pertumbuhan optimal yang lebih baik dan berkelanjutan serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Di luar biaya transaksi sekali bayar dan biaya integrasi, dampak transaksi diperkirakan tidak terlalu berpengaruh terhadap laba per saham yang disesuaikan (adjusted earnings per share) untuk tahun 2020 dan 2021.

Transaksi ini akan dibiayai terutama melalui incremental debt dan selain itu melalui cash on hand.Transaksi tersebut diharapkan dapat ditutup pada awal kuartal IV tahun 2020, dan tunduk pada ketentuan hasil penutupan (subject to customary closing conditions). Morgan Stanley & Co. LLC dan Centerview Partners LLC bertindak sebagai financial advisor, sementara Gibson Dunn & Crutcher LLP bertindak sebagai legal counsel Kimberly-Clark dalam transaksi ini.

Baca juga artikel terkait SOFTEX INDONESIA DIAKUISISI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri

Artikel Terkait

Mild report
Sabtu, 17 Feb 2018

Dari Buruh Pabrik Singlet, Lahirlah Softex