Menuju konten utama

Soekarwo: Wakil Khofifah di Pilgub Jatim Harus Jadi Kader Demokrat

Dukungan Partai Demokrat untuk Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018 ternyata bersyarat. Partai itu meminta pendamping Khofifah harus berstatus sebagai kadernya.

Soekarwo: Wakil Khofifah di Pilgub Jatim Harus Jadi Kader Demokrat
(Ilustrasi) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2017). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo memastikan partainya akan mengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur di Pilgub Jatim 2018. Tapi, dia mengisyaratkan Demokrat menghendaki pendamping Khofifah adalah kadernya.

Gubernur Jawa Timur itu menyatakan DPD Demokrat Jawa Timur mewajibkan pendamping Khofifah memiliki kartu tanda anggota partai tersebut.

"Secara mekanisme dan aturan memang seperti itu. Bakal Cawagubnya nanti harus memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) Demokrat," ujar Soekarwo di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, pada Selasa (31/10/2017) seperti dikutip Antara.

Dia menambahkan sementara ini rekan koalisi Demokrat di Pilgub Jatim yang sudah resmi sama-sama mengusung Khofifah ialah Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sementara PPP baru berencana ikut dalam koalisi itu tapi belum memastikan dukungannya ke Khofifah.

Soekarwo menjelaskan alasan pendamping Khofifah harus menjadi kader partainya karena, di antara semua partai itu, jumlah kursi Demokrat di DPRD Jatim merupakan yang terbanyak, yakni 13. Golkar hanya memiliki 11 kursi, Nasdem empat kursi dan PPP lima kursi.

"Yang pasti, untuk posisi pendampingnya dari partai yang suara dan kursinya lebih banyak, yaitu Demokrat. Makanya nanti Bacawagubnya (Bakal Calon Wakil Gubernur) harus menjadi anggota Demokrat," kata Soekarwo.

Sementara berkaitan dengan kandidat pendamping Khofifah, menurut Soekarwo, partainya sudah melirik sejumlah nama. Tapi, dia mengakui dalam penentuan bakal Cawagub ini akan sangat dipengaruhi oleh Khofifah.

Soekarwo membenarkan sejumlah nama kandidat pendamping Khofifah, yang diusulkan partainya, muncul dari kalangan tokoh wilayah mataraman. Mereka antara lain Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak, Kepala BLUD RSUD dr Soetomo Harsono, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Heru Tjahjono, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.

"Kami mengusulkan nama-nama yang dinilai layak dan itu kuat di kawasan mataraman, tapi tentu saja Bu Khofifah sangat berpengaruh untuk menentukannya juga," ujar dia.

Dia menjelaskan keputusan partainya mendukung Khofifah sudah melalui mekanisme pembahasan di tingkat majelis tinggi dewan pimpinan pusat Demokrat.

Dengan demikian maka kandidat yang mendaftar di internal partai otomatis gugur, yakni Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Nurhayati Ali Assegaf (Wakil Ketua DPP Demokrat, Angota DPR RI), Nurwiyatno (Inspektur Pemprov Jatim), dan Kombes Pol Syafiin (perwira polisi).

Dalam waktu dekat, Soekarwo akan mengumpulkan seluruh pengurus 38 DPC Demokrat serta kadernya untuk berkoordinasi mengenai strategi memenangkan Khofifah.

"Sebentar lagi akan dikumpulkan untuk koordinasi lanjutan. Sekali lagi, Pilkada memilih gubernur itu keputusannya ada di tingkat DPP yang daerah tidak bisa ikut-ikut menentukan," kata dia.

Anggota majelis tinggi DPP Demokrat itu mengaku dalam waktu dekat juga akan melanjutkan koordinasi dengan Khofifah dan semua partai koalisi lainnya.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom