tirto.id - Sebagai satu-satunya calon wakil gubernur perempuan di pilkada DKI Jakarta 2017, calon wakil gubernur nomor urut satu Sylviana Murni mengklaim dirinya paling mengerti kebutuhan perempuan di Jakarta.
"Saya mengerti betul apa yang harus dilakukan, karena perempuan memang butuh banyak sekali keperluan, mulai dari lahir sampai dengan mati itu urusannya perempuan. Saya yakin kami akan menyiapkan itu semua," ujarnya di Jalan Bango, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2017).
Sylvi juga mengklaim dirinya sudah membuat kebijakan yang pro untuk perempuan. Dia juga mengatakan akan membuat kebijakan yang menguntukan perempuan jika terpilih nanti.
"Tahun 2000 saja saya sudah punya yang namanya Pojok Asi di kantor-kantor, itu pada tahun 2000. Apalagi sekarang Insya Allah kami membuat program yang lebih baik," ucap mantan walikota Jakarta Pusat itu.
Berbicara soal perempuan, calon gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono juga berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan perempuan. Menurutnya hal tersebut penting karena tingkat pendidikan tinggi yang dimiliki perempuan akan melahirkan generasi unggul.
"Karena melalui kaum perempuan kita bisa mencetak kader-kader penerus bangsa yang berkualitas," katanya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).
Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini turut mengungkapkan alasan memilih Sylviana Murni sebagai wakilnya. Menurutnya, Sylvi dipercaya mengerti permasalahan perempuan di Jakarta.
"Karena yang mengerti urusan wanita ialah wanita itu sendiri dan saya benar-benar berharap Ibu Sylviana Murni bisa membantu, mendukung saya untuk mewujudkan berbagai kebijakan dan juga konsep-konsep untuk mengembangkan kota Jakarta yang semakin ramah lingkungan," harap Agus.
Debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan diselenggarakan pada Jumat (10/2/2017) depan mengangkat tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta. Adapun subtema yang akan dibahas adalah mengenai pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, anti penyalahgunaan narkoba, serta kebijakan terkait disabilitas.
Berbeda dengan debat sebelumnya, kali ini KPU DKI Jakarta hanya akan memakai satu moderator. Moderator yang akan memandu jalannya debat ialah Alfito Deannova Gintinga. Dia merupakan pembaca berita di salah satu televisi swasta.
Penulis: Rheza Alfian
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan