tirto.id - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut dua, TB Hasanuddin mempertanyakan mengenai penanganan intoleransi kepada calon pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum apabila mereka terpilih dalam Pilgub Jabar 2018.
Hal itu, kata Hasan, didasari pada infomasi tentang pembubaran tarekat di Tasikmalaya oleh Satpol PP. Dimana saat itu Uu Ruzhanul Ulum masih menjabat sebagai Bupati di Tasikmalaya.
Uu Ruzhanul Ulum tidak membantah kejadian pembubaran itu, tetapi hal itu terjadi karena tidak diizinkan oleh Majelis Ulama. “Satpol PP tidak membubarkan, tapi ulama tidak mengizinkan,” ungkapnya dalam debat perdana Pilgub Jabar 2018 di Sabuga, Bandung pada Senin (12/3/2018) malam.
Menanggapi pernyataan itu, calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Anton Charliyan menyatakan hal itu sangat berbahaya karena mengancam toleransi. Ia mengatakan, fatwa larangan itu haruslah bersifat nasional bukan skala lokal. “Mohon segera didinginkan,” ungkap mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Sementara calon gubernur Ridwan Kamil menyatakan pihaknya akan menjadi moderator apabila pembubaran itu kembali terjadi. “Kami akan di depan untuk berdialog,” ungkap mantan Walikota Bandung ini.
Debat perdana calon gubernur Jabar yang dipandu oleh Rosianna Silalahi ini diikuti oleh empat paslon, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul (nomor urut 1), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (nomor urut 2), Sudrajat-Akhmad Syaikhu (nomor urut 3), dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (nomor urut 4).
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto