tirto.id - Pada Kamis (31/1), So Nice, salah satu merek dari Japfa Food, entitas bisnis hilir dari JAPFA, perusahaan agri-food penyedia protein hewani berkualitas dan terjangkau, mengumumkan tentang program barunya, Zona Main So Nice - Jagoannya Jajanan Protein.
Program ini akan diadakan di 380 sekolah di Jawa dan Bali pada semester 1 tahun 2025. Program ini diselenggarakan sebagai wujud komitmen Japfa Food untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi protein hewani bagi anak-anak melalui jajanan berprotein hewani.
Zona Main ini diadakan karena Indonesia masih menghadapi masalah gizi serius, yakni rendahnya asupan protein hewan pada anak-anak. Menurut data yang dipaparkan, lebih dari 80 persen anak dan remaja Indonesia mengalami defisit protein hewani.
Hal ini membuat So Nice merasa perlu menginisiasi edukasi yang akan melibatkan banyak pihak, mulai dari anak, orang tua, juga guru di sekolah.
Prof. Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, MSi, IPM, Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional menjelaskankan bahwa protein hewani berperan penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh, struktur sel dan proses
tumbuh kembang anak. Selain memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap, protein
hewani memiliki biological value dan net protein utilization (NPU) yang jauh lebih tinggi dibandingkan
protein nabati, sehingga jumlah protein yang diserap dan dipergunakan oleh tubuh untuk
pemeliharaan sel-sel dan pertumbuhan juga lebih tinggi.
"Kekurangan protein hewani dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), lemahnya sistem imun, dan rendahnya konsentrasi belajar," ujar Epi. "Sayangnya, untuk konsumsi daging dan susu di Indonesia itu salah satu yang terendah di Asia Tenggara, kita hanya sedikit di atas Kamboja."
Menurut Epi, orang tua dan guru bisa bekerjasama untuk membuat lingkungan yang mendukung agar anak-anak mendapat konsumsi yang sehat, baik di sekolah maupun di rumah. Ini termasuk juga pemilihan makanan dan kudapan yang mengandung protein hewani.
Hal ini disambut baik oleh Pritha, Chief Marketing Officer PT So Good Food.
Menurut Pritha, So Good Food menyadari bahwa Indonesia punya masalah gizi yang cukup berat, bahwa anak-anak kurang mendapat asupan protein hewani. Menurut Pritha, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang betapa pentingnya asupan protein hewani bagi anak-anak. Hal ini yang kemudian membuat So Good Food berinisiatif menyediakan kudapan dengan protein hewani.
"Tahun ini kami menghadirkan Zona Main So Nice - Jagoannya Jajanan Protein, yang mengedukasi anak-anak dengan cara seru, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh anak-anak. Secara holistik fun education ini akan melibatkan guru dan orang tua, sehingga tidak hanya anak yang mengerti tentang pentingnya protein hewani namun juga didukung oleh orang tua dan gurunya," kata Pritha.
Gerakan edukasi ini juga didukung penuh oleh Arief Tirtana, S.Pd, seorang guru dan content creator. Menurutnya, di era sekarang, menyampaikan edukasi kepada anak memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dan menantang. Mereka tidak hanya butuh informasi, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan. Dengan itu, mereka akan jadi lebih mudah memahami sesuatu.
"Sebagai pendidik, kita harus bisa beradaptasi dengan dunia mereka, menciptakan interaksi yang penuh warna, dan menjadikan setiap pelajaran tidak hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah kesenangan yang
tak terlupakan," kata Arief.
Pritha lantas menambahkan bahwa So Good Food menciptakan berbagai permainan seru yang dapat dimainkan oleh banyak siswa seperti permainan ular tangga. Anak-anak akan diajak belajar dan bermain sehingga
pesan yang ingin disampaikan dapat diingat dengan baik. Selain mengedukasi mengenai pentingnya
protein hewani, permainan ini juga dapat melatih kerjasama, komunikasi, fair play, dan solidaritas.
"Kami ingin menghadirkan perubahan nyata dalam pola makan anak-anak Indonesia dengan
menyediakan pilihan jajanan yang mengandung protein hewani, juga kebiasaan hidup sehat dengan
mengonsumsi protein hewani setiap hari. So Nice, salah satu produk makanan berprotein hewani yang
praktis untuk dikonsumsi anak-anak, diproduksi dengan teknologi modern dan memenuhi standar
keamanan pangan, dapat dijadikan opsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani,” tutup Pritha.
Editor: Tim Media Service