tirto.id - Sebuah penelitian yang dilakukan Oracle Data Cloud baru-baru ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan bagi para pemasang iklan di platform sosial media Snapchat.
Penelitian tersebut menganalisa peningkatan penjualan di toko dari 12 kampanye Consumer Packaged Goods (CPG) yang sedang berjalan di Snapchat untuk produk kosmetik terkemuka, perlengkapan pribadi, produk kebersihan, makanan kemasan, dan merek minuman.
Hasilnya, fakta dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 92 persen dari kampanye iklan Snapchat mampu secara riil menggenjot penjualan di toko.
"Kami mendengarkan masukan dari para pengiklan secara serius dan memberikan semua data yang mereka butuhkan," ujar Clement Xue, Global Head of Revenue Operations Snapchat, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis malam (17/6.2016).
"Penelitian ini menunjukkan bahwa Snapchat lebih efektif dalam mendorong penjualan bagi pengiklan, dan kami senang bisa menawarkan solusi pengukuran ini," sambung dia.
Dampak positif kampanye iklan Snapchat melampaui batas normal Oracle Data Cloud pada semua metrik kunci dengan pendorong utamanya yaitu peningkatan penjualan.
Dengan menganalisa pengaruh dari kampanye penjualan in-store, Oracle Data Cloud akan membantu pengiklan CPG mengukur dan meningkatkan langkah pemasaran yang sedang mereka lakukan di Snapchat.
"Kami senang bisa bekerja sama dengan salah satu platform yang berkembang paling cepat dalam sejarah untuk membantu pengiklan Snapchat memahami dan meningkatkan efektivitas kampanye mereka," kata Eric Roza, Senior Vice President dari Oracle Data Cloud.
"Dengan menggabungkan data penjualan secara offline dan analisa canggih, kami dapat membantu pengiklan Snapchat memaksimalkan laba atas investasi dan mendorong keuntungan yang lebih tinggi," tambah dia.
Oracle Data Cloud merupakan solusi data-as-a-service dengan akses ke dalam data transaksi konsumen yang bernilai lebih dari 3 triliun dolar Amerika Serikat, 2 miliar profil konsumen global, dan lebih dari 1500 data mitra usaha.
Oracle Data Cloud mengintegrasikan data tersebut dengan lebih dari 200 perusahaan media besar, termasuk publisher exchange, jaringan periklanan, DSP, DMP, dan agency trading desk.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara