Menuju konten utama

Slyvi Minta Masyarakat Waspadai Ajakan Ziarah Wali Songo

Ajakan ziarah Wali Songo jelang hari pencoblosan dinilai Sylvi sebagai upaya untuk mengurangi partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin Jakarta.

Slyvi Minta Masyarakat Waspadai Ajakan Ziarah Wali Songo
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Sylviana Murni melakukan gerilya lapangan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, (24/1). Tirto.id/Andriansyah

tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Sylviana Murni mengingatkan masyarakat berhati-hati dengan ajakan ziarah Wali Songo jelang hari pemilihan kepala daerah. Dia menduga ajakan itu sebagai upaya untuk mengurangi partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin Jakarta. "Enak ya kalau gitu tanggal 15 (tidak) nyoblos. Tapi waspada," kata Sylvi di Jalan Maswar Luar, Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara, siang (25/1/2017) Siang.

Sylvi mengaku mengetahui ajakan ziarah Wali Songo dari grup whatsapp miliknya. Menurutnya kalaupun ada ajakan melakukan ziarah hal itu sebaiknya dilaksanakan setelah pilkada tanggal 15 Februari mendatang. "Jadi kalau ada yang ajak pergi, boleh, tapi setelah nyoblos bu." ujarnya.

Warga juga diminta menjauhi segala praktik politik uang. Karena, menurutnya, nilai menggunakan hak pilih dengan hati nurani jauh lebih penting dari nilai uang yang ditawarkan. “Kalau ibu tidak pilih atau ibu salah pilih, menderita lima tahun. Daripada ambil Rp 200.000 tapi risikonya sangat tinggi, enggak ketemu suami, nggak ketemu anak, nggak bisa maulid, nggak bisa berdialog” ujarnya.

Sylvi mengatakan dirinya tidak hanya memberi janji. Mantan walikota Jakarta Pusat ini mengaku sudah berpengalaman merintis pelayanan terpadu. Dia mengatakan pelayanan terpadu memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai kebutuhan. Contohnya, kata Sylvi mulai dari pembuatan KTP, kontrol kondisi janin, suntik imunisasi, sampai ke pengurusan surat nikah. "Dengan pelayanan tersebut, jumlah tindakan pungli juga dapat berkurang," katanya.

Sylvi juga membatah akan menghapus program KJP dan KJS jika berhasil memenangkan pilkada. Menurutnya, setiap program yang berhubungan dengan kebutuhan dasar masyarakat akan dipertahankan. “Waktu KJP gak ada, inget gak namanya BOS dan BOP?,” tanya Sylvi.

Dia menjelaskan bahwa, pemberlakuan dana BOS dan BOP terjadi pada saat ia menduduki jabatan kepala Dinas Pendidikan. Kedua program itu tidak terlalu berbeda dengan program KJS. “Jadi sekarang tinggal ganti casing bu,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait AGUS-SYLVIANA atau tulisan lainnya dari Calvin Kurniawan

tirto.id - Politik
Reporter: Calvin Kurniawan
Penulis: Calvin Kurniawan
Editor: Jay Akbar