Menuju konten utama

Sleeper Bus, Nyaman Tapi Rawan

Sleeper bus menjadi sebuah fenomena baru untuk menikmati mudik yang nyaman. Namun, di luar negeri, sleeper bus memunculkan kekhawatiran seputar keamanannya.

Sleeper Bus, Nyaman Tapi Rawan
Foto gabungan, interior sleeper bus PO Brilian. foto-foto/www.facebook.com/ fb bismania community

tirto.id - Perjalanan jauh yang terkadang diwarnai kemacetan tidak akan terasa jika naik bus ini. Penumpang bisa tetap nyaman bersandar, tidur, berselancar di dunia maya dengan wifi gratis, sembari menikmati cemilan di dalam bus yang nyaman. Inilah sleeper bus, yang kini sedang jadi tren.

Sleeper bus yang sudah dapat dinikmati adalah untuk rute Jakarta, Purwokerto dan Purbalingga. Perusahaan Otobus (PO) Brilian membawa konsep sleeper bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pertama di Indonesia. PO Brilian memodifikasi bus dengan 20 tempat tidur yang tersusun atas dan bawah.

Bus yang memiliki eksterior bernuansa cokelat putih dengan aksen merah jambu ini, diluncurkan pada 2 Juli 2016. Bus tersebut memiliki fasilitas yang siap memanjakan para penumpang sampai ke tujuan, di antaranya spring bed, bantal, selimut, wifi, LCD TV, sandal, loker sepatu, dan layanan makanan.

Tiket normal untuk Jakarta-Purbalingga sebesar Rp 210- Rp 230 ribu. Namun, khusus untuk lebaran, harga tiket naik menjadi Rp 350 ribu.

Sulistio, agen PO Brilian untuk Bekasi mengatakan antusiasme masyarakat terhadap sleeper bus sangat tinggi pada mudik lebaran tahun ini. Pesanan sleeper bus dari arah timur ke Jakarta sudah habis hingga tanggal 17 Juli.

"Banyak penumpang yang pesan sleeper bus dari luar kota Bekasi, ada yang dari Cakung, Klender dan wilayah Jakarta lain. setelah lihat bus (di website) sangat antusias sekali penumpang," kata Sulistio kepada tirto.id.

"Penumpang melihat luar biasa, aneh (sleeper bus) dan baru pertama di Indonesia," tambahnya.

Saat ini, sleeper bus baru satu unit. Dua unit baru akan segera bertambah, kini masih sedang diproses pengerjaan oleh Karoseri Adi Putro, Malang. Dua unit bus ini lebih unggul dibandingkan yang sudah beroperasi yakni memiliki toilet. Para penumpang menyarankan kepada perusahaan otobus untuk membuka rute lain seperti Jakarta-Solo dan Jakarta-Yogyakarta.

Salah satu penumpang mengungkapkan bus ini enak, apalagi menghadapi kemacetan saat mudik. "Bus ini enak karena perjalanannya jauh, terus macet waktu mudik. Lebih enak baringan daripada duduk," kata Yuspita Sari seperti dikutip Youtube official Net News.

Di Indonesia, sleeper bus memang bisa dikatakan baru masuk. Namun, di dunia, perkembangannya sudah sejak lama. Pada 1928-1929, perusahaan yang pertama yang mengoperasikan sleeper bus adalah Land Liners Ltd. Perusahaan asal Inggris tersebut melayani rute London-Liverpool dan Manchester-Liverpool.

Selanjutnya, Amerika Serikat. Sleeper bus telah digunakan perusahaan His Majesty Coach sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri pada 1986 ini menawarkan fasilitas lebih lengkap dibandingkan PO Brilian yakni 12 ruang tempat tidur, toilet, shower, wastafel, LCD TV, telepon, dan ruang santai dengan kursi super nyaman.

Di Vietnam, sleeping bus memiliki konsep yang berbeda dengan Indonesia. Sleeper bus di Vietnam, ranjangnya tidak benar-benar rata layaknya kasur di rumah, tetapi sedikit naik ke atas di bagian kepalanya. Posisi ini bertujuan untuk menambah ruang kaki bagi penumpang di belakang. Selain itu, posisi ranjangnya tiga baris memanjang ke belakang.

Selama ini, penumpang di Indonesia baru saja disuguhkan dengan bus termewah dengan seat 1-1. Misalnya, bus Sempati Star di bawah bendera perusahaan Sepakat Grup yang mengoperasikan Marcedes-Benz OC 500 RF 2542 Double Decker. Bus yang dibanderol Rp3,5 miliar ini memiliki fasilitas lengkap seperti kursi elektrik (untuk tidur), mini bar, toilet, LCD TV, wifi, dan toilet.

Fasilitas lengkap ini ikut mempengaruhi standar harga. Untuk deck atas, penumpang harus merogoh kocek Rp 250 ribu untuk rute Banda Aceh-Medan. Sementara untuk deck bawah, penumpang harus merogoh kocek lebih dalam Rp 430 ribu. Perbedaan harga ini karena jumlah kursi elektriknya deck bawah hanya empat kursi dengan seat 1-1 dan mini bar, sementara di deck atas 21 kursi dengan seat 2-2. Bus double decker hanya sedikit dioperasikan oleh perusahan otobus di Indonesia, yakni PO Sempati Star dan PO Efisiensi dari Kebumen.

Meskipun penumpang bus menurun, akan tetapi penyedia jasa angkutan darat berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik untuk menarik pelanggan. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) darat pada 2013, ada 5.536.419 penumpang yang menggunakan bus. Pada 2014, jumlah penumpang menurun mencapai 5.231.389 jiwa. (Data penumpang untuk provinsi Lampung,Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, JawaTimur, Yogyakarta dan Bali).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah bus AKAP di Indonesia mencapai 22.186 unit yang dikelola 921 perusahaan otobus (PO) pada 2013. Angka tersebut meningkat menjadi 22.544 yang dikelola 926 PO pada 2014.

Faktor Keselamatan

Sleeper bus memiliki kenyamanan bagi penumpang yang menempuh perjalanan jauh, apalagi menghadapi kemacetan panjang. Bus ini menjadi solusi untuk menghilangi stres bagi penumpang dengan berbagai fasilitasnya. Akan tetapi ada peringatan seputar bahaya sleeper bus.Pada Juli 2015, otoritas Departemen Perhubungan Vietnam mengeluarkan surat edaran pelarangan pengoperasian sleeper bus di jalan pegunungan yang sempit.

Larangan bus tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Nguyen Hoang Hiep, Wakil Ketua Komite Keselamatan Lalulintas Nasional Vietnam, 90 persen kecelakaan bus pada 2014 melibatkan sleeper bus. Pada 1 September 2015, terjadi kecelakaan yang menewaskan 12 orang termasuk dua wanita hamil, kata Nguyen seperti dikutip thanhniennews.com.

Hal serupa juga terjadi di Cina. Dalam situs China.org.cn pada 29 Agustus 2012, Departemen Perindustrian dan Teknologi serta Kementerian Keamanan Publik China menghentikan produksi dan penjualan sleeper bus. Ini dikarenakan banyaknya korban jiwa dalam kecelakaan sleeper bus. Pada 26 Agustus 2012, sleeperbus double decker menabrak sebuah truk tanker metanol di Kota Yan'an, China. Dua kendaraan tersebut terbakar dan menyebabkan 36 penumpang bus tewas dan 3 luka-luka.

"Desain sleeper bus double decker tidak masuk akal karena hanya pengemudi bisa membuka pintu dan jendela samping," tulis microblogger Xingqing di Weibo.

Kasus kecelakaan bus di Vietnam dan Cina menjadi bahan evaluasi pemerintah agar memberi pengawasan ketat terhadap semua bus yang beroperasi, termasuk sleeper bus. Pengawasan yang ketat untuk menjamin keamanan, kenyaman dan keselamatan bagi penumpang.

Baca juga artikel terkait BUS atau tulisan lainnya dari Reja Hidayat

tirto.id - Otomotif
Reporter: Reja Hidayat
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti