Menuju konten utama

Kisah Kim Sae Ron dari DUI, Cancel Culture, hingga Tutup Usia

Aktris muda Kim Sae Ron meninggal setelah mendapat cancel culture akibat beberapa kasus skandal yang melibatkan dia. Berikut ini kisah hidup Kim Sae Ron.

Kisah Kim Sae Ron dari DUI, Cancel Culture, hingga Tutup Usia
Kim Sae Ron. foto/wikipedia/ Creative Commons Attribution

tirto.id - Kim Sae Ron, aktris muda Korea Selatan meninggal dunia pada Minggu, 16 Februari 2025, sekitar pukul 16.50 KST atau 18.50 WIB di distrik Seongsu-dong, Seoul, Korea Selatan. Kim diduga menjadi korban cancel culture setelah tersandung kasus menyetir dalam keadaan mabuk yang merusak sejumlah fasilitas umum.

Mengutip BBC, Kim Sae Ron meninggal di usia baru menginjak 24 tahun. Kim ditemukan tak sadarkan diri oleh teman pria yang telah mengadakan janji untuk bertemu di Minggu sore.

Setelah kepolisian setempat mendatangi rumahnya, petugas mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda tindak pidana. Saat ini, pihak berwenang tengah menyelidiki penyebab kematian Kim Sae Ron.

Kim Sae Ron digadang-gadang sebagai aktris muda berpotensi di Korea Selatan. Kim sudah terjun di dunia hiburan Korea sejak ia masih kecil.

Perempuan kelahiran 31 Juli 2000 di Seoul ini, tercatat pernah membintangi sejumlah film populer Korea, seperti A Brand New Life (2009), The Man from Nowhere (2010), The Neighbour (2012), A Gift at My Door (2014), dan banyak lagi.

Selain membintangi film, nama Kim juga sudah banyak dikenal setelah membintangi beberapa serial drama populer Korea, seperti Leverage (2019), Nobody Knows (2020), The Great Shaman Ga Doo-Shim (2021), Bloodhounds (2023), dan lain-lain.

Tak heran kepergian Kim Sae Ron ini menyisakan duka mendalam bagi industri hiburan Korea. Banyak rekan aktris yang menyampaikan belasungkawa atas kepergiannya.

Di samping itu, banyak beredar rumor yang mengaitkan kematian Kim dengan tindakan masyarakat Korea Selatan yang menerapkan cancel culture kepada Sae Ron akibat sejumlah skandal yang melibatkan nama dia.

Kim Sae Ron Meninggal Akibat cancel culture?

Sebelum meninggal, Kim Sae Ron sempat mendapat cancel culture dari masyarakat Korea Selatan setelah ia tersandung kasus menyetir dalam keadaan mabuk yang menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas umum beberapa waktu lalu di kawasan Gangnam, Seoul. Kasus ini dikenal juga dengan sebutan Driver Under Influence (DUI).

Peristiwa kecelakaan tunggal itu menyebabkan kerugian besar, terutama bagi pemilik toko di kawasan tersebut. Tak hanya itu, buntut kecelakaan Kim juga mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik selama 3 jam.

Usai diperiksa, Kim Sae Ron harus membayar denda 20 juta won (Rp225 juta), serta membayar uang ganti rugi kepada 30 pemilik toko yang terimbas kecelakaan tersebut.

Akibat kasus tersebut, Kim Sae Ron mendapat cancel culture dari masyarakat Korea Selatan. Cancel culture sendiri merupakan sebuah gerakan membatalkan, menghukum atau memboikot terhadap seseorang atau kelompok akibat tindakan yang dianggap salah.

Akhirnya, Kim Sae Ron disebut mengalami boikot di dunia hiburan Korea Selatan yang pernah membesarkan namanya. Akibat banyaknya tekanan, Kim juga sampai memutuskan untuk hiatus dalam jangka waktu tertentu.

Usai mendapat cancel culture, Kim Sae Ron sempat dirumorkan bekerja paruh waktu di sebuah kafe hingga disebut-sebut mengalami bangkrut usai membayar uang ganti rugi akibat kasus kecelakaan yang menimpa sang aktris.

Tak hanya itu, akibat gerakan itu juga kehidupan Kim Sae Ron setelah hiatus di dunia hiburan kian jadi sorotan. Kim juga menuai kecaman selama penayangan drakor Queen of Tears usai tersebar sebuah foto mesra bersama Kim Soo Hyun.

Kendati sempat mendapat cancel culture, hal tersebut belum dapat dipastikan menjadi pemicu kematian Kim Sae Ron. Menurut kepolisian setempat, Kim diduga mengalami serangan jantung mendadak sebelum dinyatakan meninggal.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian beserta tim medis masih menyelidiki penyebab kematian aktris Kim Sae Ron.

Baca juga artikel terkait AKTOR KOREA atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Imanudin Abdurohman & Dipna Videlia Putsanra