tirto.id - Sinetron asal India, Yeh Teri Galiyan episode 110 tayang di stasiun televisi ANTV pada Sabtu (20/6/2020) pukul 12.00 WIB. Sinetron ini tayang hari Senin-Minggu di jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Yeh Teri Galiyan berada dalam arahan sutradara Rajeev Raj dan Rajesh Babbar. Sementara penulis naskah sinetron ini yaitu Palki Malhotra, Anjali Tapasya, Vikash Tiwari, dan Manpreet Singh Arshi.
Para pemian di antaranya Vrushika Mehta sebagai Asmita, Lavin Gothi sebagai Ridoy, dan Avinash Mishra sebagai Shantanu. Pemain lain yaitu Upen Chauhan, Rajvir Chauhan, Ankita Dubey, Kinjal Pandya, Renee Dhyani, dan Manish Goplani.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 109
Pada cerita sebelumnya, Krisi dan Asmita telah tinggal di rumah yang dahulu milik keluarga Mazumdar. Rumah itu memiliki banyak kenangan bagi Asmita.
Datangnya Krisi dan Asmita di rumah itu merupakan keuntungan tersendiri bagi Nive. Dia berencana membuat Asmita dan Shantanu bersatu kembali. Setelah itu, Nandini akan terusir dari rumah dan Nive kembali berkuasa. Nive mulai menjalankan rencananya.
Suatu pagi, Mauni dan Cahat akan berangkat ke sekolah. Saat hendak mengantar mereka ke sekolah, mobil yang Shantanu kendarai harus berhenti sebelum meninggalkan pagar rumah. Krisi menghadang mereka. Krisi ingin ikut ke sekolah.
Krisi memaksa Asmita untuk menggunakan mobil Shantanu karena ban mobil mereka kempes. Asmita hendak membawa anaknya ke sekolah untuk mendaftar. Kini mereka berada satu mobil bersama Shantanu, seperti sebuah keluarga.
Sesampainya di sekolah, Krisi meminta Asmita dan Shantanu untuk mendaftarkan dirinya. Untuk mendaftar sekolah perlu kehadiran ayah dan ibu. Shantanu sebenarnya luluh akan permintaan Krisi. Namun dia urung melakukan permintaan Krisi. Shantanu berkata bahwa dia bukan ayahnya. Menurut Shantanu, ayah Krisi adalah Sekawat. Setelah itu, Shantanu meninggalkan Krisi.
Krisi hanya bisa menangis. Namun dia tidak akan menyerah untuk menyatukan Asmita dan Shantanu kembali.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 110
Pada cerita kali ini, Krisi sedang berjalan-jalan di tempat yang merupakan calon sekolahnya. Dia sampai di sebuah kelas yang tidak ada muridnya. Kemudian Cahat dan teman-temannya datang. Mereka mengganggu dan mengejek Krisi. Cahat mengejek Krisi tidak memiliki ayah. Dia juga menuliskan hal itu di tangan Krisi.
Sesampainya di rumah, Asmita yang mengetahui hal itu menampar Shantanu. Saat Cahat telah pulang, kini giliran Shantanu yang memarahi Cahat. Terjadi pula pertengkaran antara Shantanu dan Nandini.
Merasa tidak terima dimarahi Shantanu, saat sedang berada di kamar, Nandini mencekik Asmita. Untunglah Sekawat datang dan membela Asmita. Sebenarnya bisa saja Sekawat memberi pelajaran kepada Nandini, tapi Asmita menghalangi. Secara diam-diam, Sekawat menaruh perasaan cinta kepada Asmita. Dia akan mengatakan pada waktu yang tepat.
Shantanu yang kembali marah menuju kamarnya untuk minum alkohol. Nandini kala itu menyediakan minumannya. Dia mencampur sesuatu yang akan membuat Shantanu dekat dengan Nandini. Sepertinya Nandini mencampurkan obat perangsang.
Saat Shantanu hendak minum, Krisi datang dan menghalanginya. Krisi meminta agar Shantanu tidak lagi minum alkohol. Krisi meminta Shantanu untuk bersumpah tidak lagi minum alkohol. Rencana Nandini gagal.
Dia mencoba lagi dengan mambuat kue. Nandini kembali mencampurkan obat di kue tersebut. Dia menggunakan Cahat untuk memberikan kue itu pada Shantanu. Saat sedang ingin makan kue, Krisi lagi-lagi datang dan menggagalkannya. Nandini semakin emosi dengan Krisi.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yantina Debora