tirto.id - The Nutcracker and the Four Realms yang akan mengajak kita berpetualang ke negeri magis, siap tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini Jum’at, 2 November 2018.
Film arahan sutradara Lasse Hallstrom dan Joe Johnston ini, mengisahkan tentang perjalanan anak tengah dari tiga bersaudara, Clara (diperankan Mackenzie Foy) ke dunia paralel aneh dan misterius untuk mencari kunci yang dapat membuka hadiah dari mendiang ibunya, Marie (diperankan Anna Madeley).
Saat ayah ketiganya mengajak mereka ke pesta kebun di rumah Ayah Baptis Clara, Drosselmeyer (diperankan Morgan Freeman), Drosse memberi setiap anak hadiah dari mendiang ibu mereka. Clara mendapat telur filigri berornamen yang membutuhkan kunci untuk membukanya, bersama catatan “everything you need is inside."
Hadiah itu kemudian mengantarkan Clara ke dunia magis di mana ia bertemu dengan seorang prajurit Nutcracker yang berani (Jayden Fowora-Knight).
Clara kemudian juga bertemu dengan tentara Nutcracker bernama Philip dan para penguasa tiga dunia: Land of Snowflakes, Land of Flowers dan Land of Sweet. Ia mendapat sambutan yang hangat terutama dari Sugar Plum Fairy (diperankan Keira Knightley) yang pernah menjadi sahabat ibunya.
Namun, para penguasa tiga dunia tersebut dalam sebuah masalah, di mana penguasa keempat, Mother Ginger (Helen Mirren) sedang mencoba mengambil alih semua wilayah. Sugar Plum memohon Clara untuk membantu membawa kedamaian ke dunia mereka.
Setelahnya petualangan Clara dan teman barunya, Pejuang Nutcracker Phillip (Jayden Fowora-Knight) dimulai. Mereka berangkat ke Negara keempat untuk menemukan kunci dan menyelamatkan hari.
Menurut laman commonsense media, memangada beberapa karakter menyeramkan yang bisa menakutkan bagi anak-anak, terutama raja Tikus (makhluk besar, menjulang yang terbuat dari ribuan tikus kecil yang padat), badut pengawas Ibu Ginger yang mengganggu, dan beberapa adegan pertempuran antara pasukan lawan di mana pedang digunakan.
Meskipun begitu tidak akan ada adegan cedera atau kematian yang menyeramkan. Justru, di sisi lain pertualangan karakter utama menghadapi bahaya dan pengkhianatan, dapat menjadi pesan moral bagi anak-anak seperti pentingnya rasa percaya diri dan kerjasama.
Editor: Yulaika Ramadhani