Menuju konten utama
Film Netflix

Sinopsis Space Sweepers: Film Korea Pertama Berkonsep Luar Angkasa

Sinopsis film Space Sweepers di Netflik merupakan film Korea Selatan pertama yang mengusung konsep luar Angkasa.

Sinopsis Space Sweepers: Film Korea Pertama Berkonsep Luar Angkasa
Space Sweepers Official Trailer . youtube/Netflix

tirto.id - Film Space Sweepers merupakan film bergenre aksi petualangan drama garapan Sutradara Jo Sung Hee .

Film berdurasi 136 menit ini telah dirilis Netflix pada 5 Februari 2021 dan menjadi film Korea Selatan pertama yang mengusung konsep luar Angkasa.

Space Sweepers adalah film yang diadaptasi dari Webtoon dengan judul sama. Digarap dengan biaya 21,2 juta dolar AS, Space Sweepers dibintangi oleh Song Joong Ki, Kim Tae Ri, Jin Seon Kyu, serta Yoo Hae Jin.

Plot film ini mengisahkan tentang petualangan eks polisi luar angkasa mencari putri semata wayangnya yang menghilang setelah insiden di Distrik MR-13 Blok 27. Karakter eks polisi bernama Kim Taehoo itu diperankan oleh Song Joong Ki.

Sementara Kim Tae Ri berperan sebagai Captain Jang yang memiliki pesawat pembersih sampah luar angkasa bernama Victory.

Jin Seon Kyu memerankan sosok Tiger Park, seorang mantan mafia yang melarikan diri ke luar angkasa demi menghindari hukuman mati.

Dalam film berjudul asli Seungriho tersebut, Dan Yoo Hae Jin menjadi pengisi suara Bubs, robot pintar yang telah dibuang dan ditemukan oleh Captain Jang.

Di laman IMDb, Space Sweepers mendapatkan rating 6,6/10 dari 13.626 penilai.

Sedangkan di situs Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan skor tomatometer 67 persen dan rating 81 persen dari penonton, per 3 Februari 2021.

Sinopsis Film Space Sweepers

Berlatar waktu tahun 2092, film Space Sweepers mengisahkan nasib manusia ketika bumi tidak lagi dapat ditinggali.

Meredupnya cahaya matahari yang dibarengi perubahan tanah menjadi asam membuat hutan-hutan lenyap dan bumi dipadati gurun pasir.

Alkisah, sebuah perusahaan teknologi bernama UTS membuat rumah orbit baru bagi manusia di luar angkasa.

Rumah orbit itu dinamakan Distrik Permukiman UTS. Di sana, James Sullivan, pendiri UTS, tinggal dan melakukan penelitian untuk menciptakan kehidupan baru di Planet Mars menggunakan pohon kehidupan: Super Plant.

Namun, hanya sedikit manusia terpilih yang dapat menempati distrik tersebut. Mereka yang terpilih disebut Warga UTS, sedangkan yang tidak, disebut Non-Warga UTS.

Kalangan Non-Warga UTS didominasi kaum pekerja yang berprofesi sebagai pengumpul sampah antariksa.

Cerita berawal dari awak kapal Victory, yaitu Kim Taehoo, Tiger Park dan Bubs, menemukan seorang anak kecil di dalam kapsul penumpang sebuah puing pesawat.

Mereka membawa anak kecil tersebut dan berniat menyerahkannya kepada polisi UTS. Sebab, semula mereka mengira bocah itu anak salah satu warga UTS yang hilang.

Tak lama kemudian, melalui siaran gelombang radio, mereka mengetahui bahwa anak kecil itu adalah sebuah robot Android bernama Dorothy.

Robot ini dituding berbahaya karena dapat meledakkan diri dengan kekuatan 600 kali ledakan android.

Dorothy juga diinformasikan sebagai robot android milik organisasi Rubah Hitam, kelompok yang pernah melakukan teror kepada UTS tiga tahun sebelumnya.

Mengetahui hal itu, Captain Jang dan seluruh awak kapal Victory memutuskan untuk meminta tebusan uang kepada Rubah Hitam, sebagai syarat menyerahkan Dorothy.

Melalui pembajakan satelit pribadi yang terdapat di dalam tas Dorothy, Kim Taehoo lantas menghubungi Kang Hyeonu (Kim Muyeol), anggota Rubah Hitam, dan mengajaknya bertemu di Distrik Bisnis 32.

Akan tetapi, tanpa mereka sadari pembicaraan itu bocor ke pihak UTS, sehingga pertemuan disergap oleh robot bersenjata milik UTS. Transaksi itu pun gagal.

Setelah kejadian itu, Captain Jang dan seluruh awak kapal Victory mencari cara lain untuk meneruskan transaksinya.

Setelah berjalannya waktu, akhirnya mereka mengetahui fakta bahwa Dorothy bukanlah robot android melainkan anak manusia yang memiliki partikel robot nano di dalam tubuhnya.

Partikel robot nano itulah yang membuat Dorothy dapat terhubung dengan robot nano lainnya dan memberikan perintah.

Dorothy dapat menghidupkan kembali pohon yang mati dan layu untuk kembali segar dengan memberi perintah pada robot nano.

Maka itu, Dorothy disebut sebagai satu-satunya harapan yang bisa menghijaukan bumi kembali.

Namun, James Sullivan sempat merampas dan membawa Dorothy ke Mars untuk mempercepat pembangunan koloni baru di planet tersebut.

Fakta-fakta itu mereka ketahui dari anggota Rubah Hitam yang ternyata adalah organisasi lingkungan yang mengikuti “program Mars” sejak awal.

Keberadaan Dorothy menjadi ancaman besar bagi James. Sebab, bocah itu bisa membongkar kebohongannya soal Bumi tidak dapat lagi diselamatkan.

Alasan inilah yang membuat James berusaha keras menangkap Dorothy dan berniat membawanya ke sebuah Pabrik Luar Angkasa.

Di pabrik itu, James telah menanam bom hidrogen di mesin antigravitasi. Robot nano hanya dapat musnah pada suhu 200 juta derajat celcius. Jadi, James memasang bom hidrogen untuk memusnahkan Dorothy.

James akhirnya berhasil mendapatkan Dorothy. Namun, Kim Taehoo, Captain Jang, Tiger Park, dan Bubs tidak tinggal diam. Mereka berusaha mengagalkan rencana James dalam misi penyelamatan Dorothy.

Apakah penyelamatan Dorothy berhasil? Simak kisahnya di film Space Sweepers.

Baca juga artikel terkait SPACE SWEEPERS atau tulisan lainnya dari Dewi Rukmini

tirto.id - Film
Kontributor: Dewi Rukmini
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Dhita Koesno