Menuju konten utama

Sinopsis Sorry to Bother You: Film Tentang Rasisme & Kapitalisme AS

Sinopsis Sorry to Bother You adalah film yang mengisahkan hilangnya hati nurani seseorang karena harta dan jabatan.

Sinopsis Sorry to Bother You: Film Tentang Rasisme & Kapitalisme AS
Sorry to bother you. wikimedia commons/fair use

tirto.id - Film Sorry to Bother You merupakan salah satu film yang mengangkat cerita tentang rasisme dan kapitalisme di Amerika Serikat.

Ditulis dan disutradari oleh Boots Riley, film ini dibintangi oleh Lakeith Stanfield, Tessa Thompson, Jermaine Fowler, serta pemeran pendukung lainnya.

Berdurasi 112 menit, Sorry to Bother You mendapatkan rating sebesar 6,9/10 dari 64,041 penilai di situs IMDb.

Sementara agregator ulasan Rotten Tomatoes memberikan skor 93 persen dan skor versi penonton 73 persen.

Sorry to Bother You berhasil meraup 18,3 juta dolar Amerika selama masa tayangnya di seluruh dunia dengan biaya produksi hanya menghabiskan sekitar 3,2 juta dolar Amerika.

Boots Riley melalui film ini ingin menyampaikan komedi gelap dengan cerita fantasi.

Namun, tidak hanya sebuah cerita fantasi, film ini merupakan kritik sosial dan penggambaran kehidupan seorang telemarketing di negara adidaya, Amerika.

Plot ceritanya mengikuti pria bernama Cash, seorang pengangguran dengan ras kulit hitam, ia baru saja menjadi telemarketing di sebuah perusahaan besar milik Steve Lift, yakni Regalreview dan Worryfree.

Perusahaan tersebut menayangkan iklan di seluruh Amerika tentang hidup tanpa khawatir dengan bekerja di Worryfree.

Sempat melakukan pemogokan kerja di Regalreview, Cash dan kawan-kawannya menuntut gaji yang layak dan jam kerja yang manusiawi.

Hal ini adalah salah satu penggambaran pada film yang berusaha memperlihatkan sisi perbudakan dari perekonomian kapitalisme di Amerika.

Sinopsis Sorry To Bother You

Cassius "Cash" Green (Lakeith Satndfield) bersama kekasihnya, Detroit (Tessa Thompson) melalui kehidupan yang sulit hingga tidak sanggup membayar sewa gudang tempat mereka tinggal.

Detroit adalah seorang pekerja seni dengan pendapatan yang tak bisa diandalkan. Dan Cash, hanya seorang pengangguran yang baru saja diterima kerja.

Cash sempat kebingungan di hari pertamanya, karena tak satu pun klien yang dapat ia yakinkan. Hingga seorang pria tua berkulit hitam di sebelahnya memberikan tips.

“Gunakan suara orang kulit putih, itu yang ingin mereka dengar, kau akan menghasilkan banyak uang,” kata Langston, sang telemarketer.

Benar saja, dalam waktu singkat Cash menghasilkan pundi-pundi uang atas penjualannya. Ia kemudian menjadi telemarketer terbaik.

Namun, semakin tinggi prestasi, maka makin tinggi juga risiko yang harus dihadapi.

Squeeze dan Salvador, rekan kerjanya, berencana untuk menuntut hak mereka karena merasa diperbudak oleh sistem kerja yang tidak manusiawi.

Niatnya berpihak pada kaum pekerja, namun saat mengetahui dirinya dipromosikan ke lantai atas sebagai manajer telemarketer, ia berbalik berpihak pada perusahaan.

Impiannya untuk memiliki uang dan jabatan membuatnya memilih dibenci oleh kawan dan pacarnya, Detroit.

Pilihan tersebut ia lakukan sebab dirinya tak tahan mengalami diskriminasi ras dan status sosial yang menindasnya.

Di sisi lain, ia ingin membantu pamannya (Sergio Green) untuk membayar utang, karena rumah pamannya akan segera disita.

Setelah memilih berpihak pada perusahaan, ia justru mendapat banyak pelajaran termasuk rasa kehilangan hati nurani.

Cash mendapatkan segala yang ia inginkan sebelumnya. Harta, jabatan, kebebasan, dan hal duniawi yang tak sanggup ia miliki sebelumnya.

Di samping polemik perlawanan pekerja terhadap kapitalis. Video Cash dilempar kaleng minuman, viral di media massa. Perlawanan terhadap kapitalis terus berlangsung.

Saat Steve memintanya untuk menemuinya, Cash mendapati pemandangan mengejutkan di ruangan rahasia.

Ia menjumpai banyak sosok manusia setengah kuda yang menjerit meminta pertolongannya. Cash berlari ketakutan dan mempertanyakan hal tersebut pada Steve, tentang apa yang barusan ia lihat.

Dalam memenangkan bentrok dengan pihak perusahaan, manusia setengah kuda yang diubah oleh Steve, ikut membela kaum pekerja.

Di akhir cerita, melalui bubuk kokain, Cash tanpa sadar mengonsumsi bubuk tersebut yang akan mengubahnya ke wujud manusia setengah kuda.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Ayub Rustiani

tirto.id - Film
Kontributor: Ayub Rustiani
Penulis: Ayub Rustiani
Editor: Dhita Koesno