tirto.id - Sinetron asal India, Meri Durga episode 66 tayang di stasiun televisi ANTV pada Rabu (3/6/2020) pukul 12.00 WIB.
Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat.
Para pemain Meri Durga antara lain Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.
Pada cerita sebelumnya, Durga bisa keluar dari ruang yang terkunci. Dia menggunakan kostum hewan untuk mengecoh Prince yang menjaga di luar.
Durga langsung berlari menuju arena. Prince mengejar Durga yang menggunakan kostum.
Sesampainya di arena, semua orang bingung. Akhirnya Durga membuka kostumnya dan meminta agar dia bisa mengikuti lomba.
Juri mengizinkan Durga ikut lomba. Dia menggantikan Arti yang sudah bersiap menggantikan Durga. Arti sangat kecewa dan marah.
Kompetisi lari dimulai. Durga berlari dan memimpin perlombaan di awal-awal.
Namun seiring berjalannya kompetisi, ada satu pelari bernama Kunchi yang menyusul. Lari Kunchi semakin cepat dan berhasil menjuarai kompetisi. Durga finish di urutan kedua.
Sebagai dua orang dengan posisi teratas, Kunchi dan Durga bisa melaju ke babak semifinal. Pertandingan selanjutnya akan digelar beberapa hari lagi. Durga harus semakin berlatih keras untuk pertandingan kedua.
Beralih ke Balwara, malam ini Madhav mengajak Amrita untuk minum teh bersama. Mereka akan minum teh di teras rumah. Hal itu karena Amrita tidak mau banyak orang curiga apabila mereka berkencan di cafe atau tempat lain.
Namun Durga merusak semua itu. Durga mencurigai Madhav akan berkata manis pada Amrita, dan meminta kemurahan akan uang sewa kamar. Kencan Madhav dan Amrita malam itu rusak.
Sinopsis Meri Durga Episode 66
Pada cerita kali ini, setelah mendapat telepon dari Durga, kepala distrik Bhiwani datang ke sekolah Durga. Sebelumnya Durga menceritakan bahwa telah terjadi ketidakadilan di sekolahnya. Rana dipecat dari sekolah secara sepihak.
Durga mengenal kepala distrik yang sebelumnya pernah menumpang mobilnya. Kepala distrik menginterogasi dewan dan kepala sekolah.
Awalnya dewan sekolah yang memecat Rana bisa berdalih bahwa guru olahraga itu pilih kasih. Tetapi saat kepala distrik mengonfirmasi langsung pada murid-murid, hal itu tidak terbukti.
Atas permintaan kepala distrik, dewan dan kepala sekolah memanggil Rana untuk kembali ke sekolah.
Awalnya Rana tidak mau, namun penjelasan dari kepala distrik bahwa dia hanya meluruskan sesuatu yang tidak benar, membuat pendirian Rana luluh.
Walaupun tidak bilang, Rana tahu apabila hal itu merupakan ulah Durga. Rana berterima kasih pada Durga. Mereka akan kembali latihan bersama di lapangan sekolah besok pagi.
Sesampainya Durga di rumah, Yashpal dan anggota keluarga lain telah menunggu. Yashpal menemukan sepatu olahraga milik Durga.
Yashpal curiga pada Durga apabila dia ikut kompetisi lari lagi. Yashpal tidak ingin anaknya ikut kompetisi lari dan melupakan pelajaran sekolahnya.
Penemuan sepatu olahraga milik Durga tersebut merupakan ulah Bantu, kakak sepupu Durga. Dia ingin Durga mendapat omelan dari ayahnya.
Melihat hal itu, Durga hanya bisa diam. Yashpal mencecar Durga dengan banyak pertanyaan. Durga mengakui bahwa dia sering berlari.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dhita Koesno