Menuju konten utama
Fim GTV Malam Ini

Sinopsis 'Live Free or Die Hard': Bruce Willis vs Teroris Siber

Film Live Free or Die Hard atau Die Hard 4.0 dibintangi oleh Bruce Willis.

Sinopsis 'Live Free or Die Hard': Bruce Willis vs Teroris Siber
Film Die Hard 4.0: Live free or die hard. wikimedia commons/fair use/artikel film

tirto.id - Film Live Free or Die Hard atau Die Hard 4.0 tayang di Global TV (GTV), Minggu (24/1/2021), pukul 20.00 WIB malam ini. Film yang disutradarai Len Wiseman dan dibintangi oleh Bruce Willis ini berhasil menarik perhatian penonton dan kritikus film.

Live Free or Die Hard atau Die Hard 4.0 yang dirilis pada 2007 merupakan film aksi-thriller dalam rangkaian series Die Hard. Judul film ini diadaptasi dari semboyan negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat, yakni "Live Free or Die".

Di IMdB, film ini mendapatkan skor 7.0 dari 10. Sementara Rotten Tomatoes memberikan 82 persen, angka yang bagus untuk film seri dengan karakter yang sama. Sebelumnya, film ini dikhawatirkan monoton dan membosankan. Ternyata, hasilnya memuaskan.

Live Free or Die Hard atau Die Hard 4.0 masih mengisahkan John McClane (Bruce Willis) yang mencoba menghentikan teroris dunia maya yang meretas komputer pemerintah dan website penting di seluruh Amerika Serikat.

Film ini didasarkan pada artikel terbitan 1997 bertajuk "A Farewell to Arms" di majalah Wired yang ditulis oleh John Carlin.

Sinopsis Live Free or Die Hard

Pemadaman komputer di Divisi Keamanan Siber direspons FBI dengan melacak peretas komputer papan atas. FBI meminta detektif dari Departemen Kepolisian Kota New York, John McClane, untuk mengajak peretas Matthew Farrell (Justin Long).

McClane tiba di kediaman Farrell bertepatan saat peretas tersebut nyaris kehilangan nyawanya dari pembunuh yang dikirim oleh Mai Linh (Maggie Q), yang bekerja untuk Thomas Gabriel (Timothy Olyphant).

Dalam perjalanan ke Washington, Farrel memberi tahu McClane bahwa dia telah menulis algoritma untuk Linh. Tulisan berupa kode tersebut dapat memecahkan sistem keamanan tertentu.

Sementara itu, Gabriel memerintahkan kru peretasnya untuk mengendalikan jaringan transportasi dan pasar saham. Farrell mengakui ini sebagai awal dari serangan dunia maya yang dirancang untuk melumpuhkan infrastruktur negara.

McClane dan Farrell dibawa ke markas besar FBI, tapi Linh mengubah rute konvoi untuk menyergap para peretas dan komplotan penjahatnya. McClane menangkis para penyerang dan menghancurkan helikopter mereka.

Setelah McClane memohon bantuannya, Farrell menebak bahwa target Gabriel berikutnya adalah jaringan listrik. Mereka menemukan tim yang dipimpin oleh Linh berhasil mengambil-alih.

Adegan menegangkan terjadi saat McClane dan Farrell adu jotos dengan tim. Perkelahian ini menyebabkan Linh tewas.

Marah atas kematian Linh, Gabriel mengalihkan sejumlah besar gas alam ke fasilitas umum. Nyawa McClane dan Farrell terancam. Namun mereka dapat melarikan diri.

McClane dan Farrell kemudian melakukan perjalanan dengan helikopter ke rumah hacker Frederick "Warlock" Kaludis.

Warlock mengidentifikasi potongan kode yang ditulis Farrel untuk Linh sebagai sarana untuk mengakses data di gedung Administrasi Jaminan Sosial di Woodlawn, Maryland.

Gabriel berusaha untuk memperingatkan Departemen Pertahanan tentang kelemahan infrastruktur jaringan di AS, yaitu rentan terhadap perang dunia maya.

Plot pun berkembang dengan menghasilkan karakter lain yang muncul untuk membangun cerita. Adegan tak terduga yang dibalut menegangkan juga banyak terjadi, termasuk aksi kejar-kejaran.

Terungkap bahwa gedung Woodlawn sebenarnya adalah fasilitas NSA yang dimaksudkan untuk membackup catatan pribadi dan keuangan negara jika terjadi serangan cyber, yang dirancang oleh Gabriel.

Serangan terhadap FBI mendorong pengunduhan data keuangan ke Woodlawn yang dapat dicuri oleh Gabriel.

Lalu, bagaimana McClane dan Farrell berusaha memecahkan masalah tersebut? Bagaimana nasib Gabriel?

Baca juga artikel terkait FILM LIVE FREE OR DIE HARD atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Film
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Iswara N Raditya