tirto.id - Drama India Kasam Teri Pyaar Ki episode 50 tayang di ANTV Rabu (20/11/2019) pukul 12.00 WIB. Sinopsis episode ini mengisahkan tentang Tanuja yang hamil 1,5 bulan. Ia menyembunyikan kabar tersebut dari keluarga Paman Raj, tetapi Malaika membuntutinya saat bertemu dengan dokter dan mendengar semua penjelasan dokter. Malaika kemudian bercerita pada Rano, ibunda Rishi.
Tanuja membawa secangkir teh hangat kemudian ia membuka kamar Rishi. Tanuja membangunkan Rishi, kemudian menyodorkan teh tersebut, Rishi memuji Tanuja karena teh yang dibuatnya sangat enak. Rishi terkejut saat melihat jam, ia segera beranjak dari kursi dan bersiap untuk berangkat ke sebuah pertemuan.
Tanuja melipat selimut Rishi, tetapi ia merasakan sakit di bagian perut dan kakinya. Tanuja teringat hari ini harusnya ia periksa ke dokter. Tanuja memutuskan ke dokter sendiri karena Rishi sedang sibuk.
"Turut bahagia. Siapa nama lengkapmu," kata dokter sambil membuka laporan hasil periksa.
"Tanuja Sikand Bedi. Tolong jangan sampaikan kabar ini pada siapa pun," pinta Tanuja pada dokter.
Dokter mengiyakan. Dokter kemudian menyerahkan laporan hasil pemeriksaan Tanuja. Tanuja hamil dan kandungannya berusia 1 bulan 15 hari. Tanuja meminta agar hasil pemeriksaan itu disimpan oleh dokter saja, karena tak mungkin jika laporan itu dibawa ke rumah.
Malaika yang berada di luar ruangan terkejut mendengar dokter yang menjelaskan kehamilan Tanuja. Malaika segera bersembunyi saat Tanuja membuka pintu ruang dokter untuk keluar. Sesampainya di rumah, Rishi menyambut Tanuja yang berjalan sambil memegangi perutnya. Tanuja menjelaskan ia baru saja pergi ke dokter. Rishi bertanya bagaimana kondisinya.
"Semuanya baik-baik saja," Rishi menuntun Tanuja menuju ke sofa dan membantunya duduk.
Rishi juga membantu Tanuja memasang antingnya. Malaika yang baru saja sampai ke rumah tampak cemburu melihat Rishi dan Tanuja. Malaika menjatuhkan pot bunga yang ada di meja, dan membuat Tanuja dan Rishi seketika terdiam.
Malaika memanggil-manggil pembantu rumah untuk membereskan pot tersebut sedangkan Rishi terus membantu Tanuja berjalan menuju kamar. Sesampainya di kamar, Rishi bertanya tentang apa yang baru saja dokter katakan.
Tanuja akan bercerita pada Rishi, tetapi ia meminta kabar ini harus dirahasiakan dari Malaika. Tanuja bertanya apakah Rishi memperhatikannya? Rishi mengiyakan. Tanuja belum bercerita, tetapi Rishi harus pamit untuk segera melanjutkan pekerjaannya.
Manpreet mendekati Tanuja dan bertanya apakah Tanuja membuat Rishi kecewa. Manpreet juga menjelaskan, Rishi sangat mencintainya dan telah melupakan Tanu.
"Ya. Kakakku Rishi sangat mencintaimu," ujar Manpreet meyakinkan Tanuja.
Tanuja tersenyum mendengar kata-kata Manpreet. Rano bertanya pada Malaika tentang apa yang baru saja ia katakan. Rano tak percaya jika Tanuja hamil.
"Aku melihat hasil pemeriksaan dokter yang tertera nama Tanuja dan keterangan bahwa Tanuja hamil," ujar Malaika.
Tanuja merasa tubuhnya kembali sehat usai meminum obat dari dokter. Ia kemudian membersihkan kamar yang berantakan. Usai membersihkan kamar, Tanuja berdiri di depan cermin dan ibu Rano masuk ke kamar.
"Anak siapa itu," Rano membentak Tanuja.
Rano mengulangi pertanyaannya. Tanuja terbata-bata dan Rano kembali membentaknya. Rano mengatakan, dirinya tahu jika Tanuja hamil. Ahana yang mengikuti Rano dan Malaika menuju ke kamar Tanuja tampak kaget mendengar Tanuja hamil.
"Aku tahu, Rishi bukan ayah dari anak tersebut," lanjut Rano.
Rano juga mengumpat saat Tanuja hendak menampar Malaika yang terus mendesak Tanuja. Rano juga menjelaskan, pernikahannya dengan Rishi tidak sah.
Rishi membuka laci di meja di kantornya, ia menemukan benda kecil yang mengingatkannya tentang Tanu. Ia kembali teringat kebersamaannya dengan Tanu, juga Tanuja.
“Tolong Tuhan. Ini sangat rumit. Apakah kau menghadirkan Tanu dengan wujud Tanuja?" kata Rishi.
Sesaat kemudian, ibunya, Rano meminta Rishi untuk segera pulang. Ahana yang berada di kamar terus memaksa Tanuja agar bercerita yang sebenarnya. Ia sudah menganggap Tanuja sebagai saudara perempuannya sendiri, seperti Tanu.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra