Menuju konten utama

Sinopsis Ju-On: Origins, Serial Jepang Tayang 3 Juli di Netflix

Ju-On: Origins menceritakan tentang Haruko Honjo (Yuina Kuroshima), seorang aktris pendatang baru yang merasa terganggu dengan sesuatu hal.

Sinopsis Ju-On: Origins, Serial Jepang Tayang 3 Juli di Netflix
Ilustrasi Nonton Film. foto/istockphoto

tirto.id - Ju-On: Origins adalah serial horor Jepang yang akan tayang di Netflix pada 3 Juli 2020 mendatang. Serial orisinal Netflix ini dibuat berdasarkan waralaba Ju-On yang sudah diproduksi sejak tahun 2000-an.

Sinopsis Ju-On: Origins

Ju-On: Origins sendiri menceritakan tentang Haruko Honjo (Yuina Kuroshima), seorang aktris pendatang baru yang merasa terganggu dengan sesuatu hal. Setiap malam, Haruko selalu mendengar langkah kaki orang lain di rumahnya.

Haruko akhirnya menemukan sosok peneliti roh, Yasuo Odajima (YosiYosi Arakawa) dari program acara TV, ia pun memutuskan menemuinya untuk melakukan konseling tentang kejadian yang selama ini terjadi di rumahnya.

Sejauh ini, serial Ju-On bisa dibilang sebagai salah satu waralaba horor paling terkenal yang berasal dari Jepang.

Dibuat oleh Takashi Shimizu, Ju-On atau yang lebih dikenal sebagai The Grudge ini telah ada selama dua dekade dan telah mengumpulkan total 13 film sejak debutnya pada tahun 2000.

13 judul film tersebut di antaranya adalah, Ju-On (2000), Ju-On 2 (2000), Ju-On: The Grudge (2003), Ju-On: The Grudge 2 (2003), Ju-On: Black Ghost (2009), hingga Ju-On: The Beginning of the End (2014).

Setelah empat film versi asli Jepang-nya tayang, film-film itu kemudian dibuat ulang untuk penonton Amerika oleh legenda horor, Sam Raimi dengan judul Evil Dead, tetapi masih disutradarai oleh Takashi Shimizu.

Dalam trailer resmi Ju-On yang diunggah di akun YouTube Netflix Asia, terlihat suasana mengerikan dan gelap yang menyelimuti sebuah rumah. Selain itu, muncul sejumlah cerita misterius yang katanya berasal dari rumah tersebut.

Tak hanya satu kisah, ternyata banyak kisah nahas terjadi di rumah yang kini ditempati oleh Haruko tersebut. Haruko dan Yasuo sendiri berusaha menemukan rahasia yang tersembuyi di sana.

Bahkan, banyak saksi yang bercerita tentang apa sebenarnya yang terjadi selama ini di rumah itu. Satu per satu kisah menyedihkan dan menyeramkan di rumah itu pun akhirnya terkuak dan mengundang rasa takut bagi mereka yang mendengarnya.

“Saya sudah lama memiliki pemikiran ingin menulis bagian dari cerita yang tidak dapat benar-benar diadaptasi menjadi film dan membuatnya menjadi seri drama. Akan tetapi ada terlalu banyak batasan di televisi Jepang sehingga saya belum bisa melakukannya,” tutur poduser Ju-On, Ichinose, seperti dikutip Moshi Moshi Nippon.

Ia melanjutkan, “Bahkan ketika saya membuat serial horor untuk TV sebelumnya, saya diberitahu untuk tidak membuatnya terlalu menakutkan. Jadi ketika saya mendapat telepon dari Netflix untuk melakukan ini, saya segera menjawab dengan ‘Ya!’”, katanya.

Ju-On sendiri disebut-sebut diadaptasi berdasarkan kisah nyata. Sementara, Ju-On: Origins ini disutradarai oleh Sho Miyake dan ceritanya ditulis oleh Yo Takahashi dan Takashige Ichise.

Ini adalah debut Sho Miyake sebagai sutradara film horor. Sebelumnya, ia telah sukses mengarahkan film And Your Bird Can Sing (2018).

“Kami menghargai kisah nyata di sini, jadi saya pikir yang terbaik adalah memiliki sutradara yang sangat baik ketika bekerja untuk drama manusia. And Your Bird Can Sing luar biasa dan menjulang tinggi di atas film Jepang lainnya yang telah keluar dalam beberapa tahun terakhir, jadi ketika saya meneleponnya, dia berkata dia siap untuk tantangan tersebut,” tambah Ichinose berkomentar tentang sutradara Sho Miyake.

“Aku pikir, kalian akan mengerti setelah kalian menonton serialnya, tapi aku rasa ini adalah pilihan yang tepat," ujarnya lagi.

Adapun, Ju-On: Origins sendiri akan tayang sebanyak 6 episode, dan semua episode tersebut akan langsung tersedia di Netflix pada 3 Juli mendatang.

Baca juga artikel terkait FILM NETFLIX atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Film
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Nur Hidayah Perwitasari