tirto.id - Film Korea Hope (소원) kini dapat disaksikan pecinta K-Movie di Indonesia secara streaming melalui VIU. Dikenal pula dengan judul Wish, film ini diangkat dari kisah nyata kasus Nayoung (2008) di Korea Selatan.
Film ini dalam arahan sutradara Joon Ik Lee dan penulis naskah Ji Hye Kim. Dirilis pada 2 Oktober 2013 di negara asalnya, film Hope seturut data IMDb telah memenangkan 7 trofi dan masuk 13 nominasi ajang penghargaan film.
Film berdurasi 2 jam 2 menit itu juga menerima rating 8,3 dari 10 berdasarkan 5.716 penilai di situs IMDb. Sedangkan menurut penilaian Rotten Tomatoes film Hope menerima skor sebesar 89 persen dari penonton.
Sinopsis Film Korea Hope
Hope menceritakan kisah seorang anak perempuan berusia 8 tahun bernama Sowon (Lee Re). Ayahnya, Dong Hoon (Sol Kyung Gu) adalah pekerja pabrik. Ibunya, Mi Hee (Uhm Ji Won) membuka toko kecil di rumahnya.
Sowon digambarkan sebagai anak perempuan yang ceria dan pintar. Ia merupakan siswi sekolah dasar yang sangat antusias dalam belajar.
Sowon memiliki teman kecil bernama Han Young Soek yang merupakan tetangga rumahnya. Young Soek dan Sowon sering kali bertengkar layaknya anak-anak pada usia mereka.
Pada suatu pagi, hujan turun dan Sowon terlambat masuk ke sekolah karena beberapa kendala. Ibunya sibuk membuka toko dan ayahnya bersiap bekerja.
Perjalanan menuju sekolah, Sowon dihampiri ibunya. Mi Hee ingin mengantar putrinya ke sekolah, tapi Sowon menolak dan pergi ditemani hujan.
Dalam perjalanan menuju sekolah, ia bertemu dengan laki-laki yang meminta dipayungi. Sowon lalu dibawa laki-laki itu ke sebuah gedung pembangunan dekat sekolahnya.
Di rumah, Mi Hee menerima panggilan telepon dari ibunya Young Soek yang berkata "di luar sekolah banyak sekali polisi, seorang perempuan ditemukan sekarat di dekat lokasi pembangunan." Sontak kabar ini bikin Mi Hee khawatir.
Perempuan yang dimaksud ibunya Young Soek ternyata adalah Sowon. Ia ditemukan dalam kondisi luka parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit Changwon, Inspektur Polisi Seo yang menangani kasus ini menjumpai kejanggalan.
Beberapa bagian tubuh Sowon mengalami goresan dan kerusakan organ dari dubur hingga usus. Sowon harus dioperasi untuk mengangkat usus besar dan usus halusnya.
Akibat dari kejadian itu Sowon harus memakai kantong kolostomi. Sowon mengalami trauma berat yang disebut dengan PTSD atau kondisi trauma setelah mengalami kejadian traumatis.
Sebelum Sowon melakukan operasi, ia sempat berbicara kepada ayahnya mengenai peristiwa yang dialaminya. Sowon menjelaskan ciri-ciri pelaku dan meminta ayahnya untuk menangkap penjahat itu.
Trauma yang dialami Sowon membuatnya enggan berbicara dan bertemu dengan laki-laki dewasa. Pihak rumah sakit menyarankan agar Sowon menjalani terapis melalui yayasan Sunflower.
Kesedihan dialami oleh Dong Hoon bertambah. Putrinya tidak mau bertemu dengan ayahnya. Namun dia tidak kehabisan akal. Dong Hoon memakai kostum kesukaan anaknya.
Akhirnya pelaku tertangkap. Namun pelaku berkilah bahwa saat itu ia mengkonsumsi minuman beralkohol. Dia mengaku tidak ingat atas kejadian itu.
Bagaimana pemulihan Sowon dan keluarganya? Dan bagaimana pula proses hukum terhadap si pelaku atas tindakan kejinya? Saksikan kisah Sowon selanjutnya melalui layanan streaming VIU di sini.
Penulis: Kristina S
Editor: Ibnu Azis