tirto.id - Film Parallel Mothers (bahasa Spanyol: Madres paralelas) yang dibintangi Penelope Cruz berhasil masuk dalam nominasi Oscar 2022 untuk kategori aktris terbaik.
Berkisah tentang dua wanita yang melahirkan di hari yang sama.
Film bergenre drama produksi Spanyol yang ditulis dan disutradarai oleh Pedro Almodóvar ini berada di bawah produksi Sony Pictures Releasing International.
Film ini tayang perdana sebagai film pembuka Festival Film Internasional Venesia ke-78 pada 1 September 2021, di mana Penélope Cruz dianugerahi Piala Volpi untuk Aktris Terbaik, lalu dirilis secara teatrikal di Spanyol pada 8 Oktober 2021.
Film tersebut juga dijadwalkan menjadi film penutup Festival Film New York 2021 pada hari yang sama.
Pada pemutaran perdana dunia di malam pembukaannya, film tersebut menerima tepuk tangan meriah selama sembilan menit dari peserta Festival Film Venesia di Sala Grande, demikian seperti dikutip situs Deadline.
Oleh sebab itu, film ini diajukan menjadi perwakilan Spanyol di Academy Awards ke-94 bersama Mediterraneo: The Law of the Sea dan The Good Boss.
Selain Penélope Cruz, film Parallel Mothers juga dibintangi oleh Milena Smit dan menampilkan pula Aitana Sánchez-Gijón, Israel Elejalde, Julieta Serrano dan Rossy de Palma.
Pada agregator ulasan Rotten Tomatoes, film Parallel Mothers mendapat rating 97% dari 204 kritikus dengan peringkat rata-rata 8,20/10 dan skor audiens sebesar 78%.
Sementara di situs IMDb, film ini mendapatkan nilai 7,1 dari 10 berdasarkan 1,8 juta penilaian.
Sinopsis Film Parallel Mothers
Dua wanita, Janis dan Ana, berada di kamar rumah sakit tempat mereka akan melahirkan.
Keduanya adalah wanita single dan kehamilan mereka juga terjadi secara tidak sengaja.
Janis, seorang fotografer profesional berusia 40 tahun yang berprestasi, tidak menyesal dengan kehamilannya dan dia sangat gembira.
Sementara Ana, seorang remaja yang sama sekali tidak siap saat tahu dirinya hamil, ia takut, menyesal dan trauma.
Janis pun mencoba menyemangatinya saat mereka berdua berjalan kaki di sepanjang koridor rumah sakit.
Dalam keadaan seperti itu justru menciptakan hubungan yang sangat erat antara keduanya.
Naluri keibuan yang sempurna pun mulai muncul, trauma mendalam di masa lalu memberi jalan bagi solidaritas perempuan, membuka jalan bagi ikatan yang tak terduga tetapi mendalam antara dua ibu paralel itu.
Memang, hidup bisa penuh dengan hal-hal yang tidak terduga, baik bahagia atau sedih, dan sedikit demi sedikit, keajaiban keibuan terjalin di antara keduanya.
Editor: Iswara N Raditya