tirto.id - Film Like & Share dijadwalkan tayang di Bioskop XXI mulai 8 Desember 2022. Sinema garapan sutradara Gina S. Noer ini berkisah tentang kehidupan remaja. Sinopsis ceritanya berfokus pada persahabatan antara dua perempuan bernama Lisa dan Sarah.
Sebagai peringatan bahwa film ini mengandung konten dewasa, dengan jalan cerita seputar dua remaja berusia 17 tahun yang terobsesi pada konten-konten pornografi. Obsesi mereka pada pornografi, membuat mereka kecanduan dan mengalami kesepian.
Like & Share merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Starvision dan Wahana Kreator. Dalam penggarapannya, Gina S. Noer tidak hanya berperan sebagai sutradara melainkan juga produser film.
Sinema bergenre drama ini akan dibintangi oleh beberapa aktor kenamaan seperti Aurora Ribero, Arawinda Kirana, Aulia Sarah, Jerome Kurnia, Kevin Julio, Unique Priscilla, dan Joshua Pandelaki.
Sinopsis Film Like & Share
Film “Like & Share” bercerita dari sudut pandang Lisa dan Sarah yang diperankan oleh Aurora Ribero dan juga Arawinda Kirana. Mereka merupakan sepasang sahabat berusia 17 tahun yang duduk di bangku SMA.
Sebagai Youtuber, mereka sangat gemar membuat konten-konten Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR). Secara definitif, ASMR adalah sensasi yang disebut bisa menimbulkan perasaan senang secara instan.
Akan tetapi, konten-konten yang dibikin itu justru membuat mereka terjebak dalam kegelapan. Kecanduan ini yang akhirnya membahayakan kehidupannya.
Lisa terobsesi dengan konten-konten pornografi. Sementara itu, Sarah masih disibukan dengan hubungan tali kasih bersama orang yang punya jarak umur cukup jauh.
Obsesi dan kelakuan mereka tidak disukai oleh ibu Lisa dan kakak lelaki Sarah. Akan tetapi hal tersebut tak mampu membuat mereka berdua berhenti melakukan kebiasaannya. Hingga akhirnya, mereka terjebak pada pergaulan bebas dan tidak bisa lepas dari eksplorasi seksualnya.
Selain itu, hubungan Sarah dan kekasihnya, membuat Lisa menaruh kecurigaan terhadap sahabatnya. Sarah mengira bahwa Lisa tengah dimanfaatkan oleh kekasihnya.
Akan tetapi, Lisa berusaha menampik kecurigaan tersebut. Lisa dan Sarah pun terjebak pada sebuah konflik yang akan menggerakkan jalan cerita film ini.
Selain berpusat pada kehidupan dua remaja perempuan tersebut, film ini juga berupaya mengangkat tema mengenai kekerasan seksual yang rentan dialami oleh remaja. Utamanya, kekerasan seksual di ruang digital. Salah satunya adalah konten-konten pornogradi yang berkeliaran bebas di media sosial.
Beberapa adegan traumatis sekiranya dapat menjadi peringatan dan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menonton film ini seperti adegan pemerkosaan, child grooming dan manipulasi, self harm, hingga penyebaran video atau foto privat.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Fadli Nasrudin