Menuju konten utama

Sinopsis Film Dr. Strangelove: Satire Perang Nuklir AS-Uni Soviet

Sinopsis Dr. Strangelove tentang sebuah sindiran akan terjadinya perang nuklir antara Uni Soviet dan AS era Perang Dingin. Berikut ulasan singkat film ini.

Sinopsis Film Dr. Strangelove: Satire Perang Nuklir AS-Uni Soviet
Poster Film Dr Strangelove. foto/Imdb

tirto.id - Sinopsis Film Dr. Strangelove tentang sebuah satire akan ancaman terjadinya perang nuklir para era Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

Pada era tersebut, dunia sedang berada dalam sebuah ketakutan. Situasi mencekam. Penyebabnya, konflik runyam antara dua kekuatan besar, yakni Uni Soviet dan AS.

Perlombaan senjata nuklir antara kedua negara menjadi sebuah kecemasan eksistensial manusia. Kecemasan inilah yang mendorong Stanley Kubrick membuat film yang memiliki judul lengkap Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb. Film ini dirilis pada tahun 1964.

Melalui film Dr. Strangelove, Kubrick membantu penonton menghadapi kecemasan politik mereka lewat sebuah satire yang mengolok-olok absurdnya kondisi politik saat itu.

Dikutip dari IMDb, film satire politik ini memenangkan 14 penghargaan internasional bergengsi dan masuk dalam empat nominasi Oscars. Film ini meraih rating 8,4/10 berdasarkan lebih dari 1.300 pengulas di situs tersebut.

Lain itu, film yang dirilis pada tahun 1964 ini juga dipreservasi oleh National Film Registry AS pada tahun 1989. Masih dari IMDb, film Dr. Strangelove masuk kategori Top Rated Movies situs tersebut pada urutan nomor 65.

Sinopsis Film Dr. Strangelove

Brigadir Jenderal Jack D. Ripper menugaskan Kapten Lionel Mandrake mengirimkan pesawat-pesawat patroli bersenjata nuklir AS untuk menyerang wilayah-wilayah Uni Soviet dengan kode perintah “Plan R”. Major T.J. “King” Kong memimpin salah satu pesawat yang segera melesat menuju sasaran.

Konyolnya, setelah berbicara dengan Ripper, Mandrake menyadari bahwa sang jenderal membuat keputusan itu berdasarkan teori konspirasi. Ripper percaya bahwa Uni Soviet telah meracuni pasokan air warga AS dan merusak cairan tubuh mereka. Perintah “Plan R” pun bukan dari presiden maupun pemerintah pusat melainkan inisiatif dari Ripper sendiri.

Untuk menggagalkan “Plan R” tiga huruf kode harus disebutkan oleh Komando Udara Strategis maupun presiden. Namun, kode tersebut hanya diketahui oleh Ripper. Dengan cemas, Mandrake berusaha membujuk Ripper untuk memberikan kodenya.

Di Pentagon, Presiden AS beserta jajaran militer dan staf keamanannya mendiskusikan cara membatalkan “Plan R”. Presiden Muffley kemudian memerintahkan Angkatan Darat (AD) menyerang markas Angkatan Udara (AU) untuk menangkap Ripper dan menanyakan kode pembatalannya.

Bersama dengan Duta Besar dari Uni Soviet, Alexei de Sadeski, Presiden Muffley menelepon Premier Soviet, Kissov, yang kebetulan sedang mabuk, untuk memperingatkan potensi serangannya.

Orang-orang di ruangan Pentagon akhirnya menyadari bahwa Uni Soviet memiliki doomsday machine atau senjata pemusnah yang mampu membunuh seluruh kehidupan di Bumi. Alexei mengatakan bahwa senjata ini akan aktif dengan sendirinya jika ada nuklir dari AS jatuh di tanah Uni Soviet.

Ketika AD sampai di markas AU, mereka diserang oleh tentara AU sebab perintah “Plan R” tidak memperbolehkan siapa pun masuk ke markas. Ketika tentara AU menyerah, Ripper merasa ia akan dibawa oleh tentara Soviet dan disiksa. Karena takut, Ripper memilih untuk bunuh diri.

Mandrake kemudian mencari tahu kode pembatalannya lewat petunjuk di meja Ripper dan menelepon Pentagon lewat telepon umum. Setelah kode pembatalan disampaikan, semua pesawat bersenjata nuklir berhasil ditarik mundur, kecuali pesawat yang dikomandoi Kong yang radionya rusak akibat serangan rudal pertahanan udara Uni Soviet.

Ketika hampir di daerah sasaran, para awak menyadari bahwa pintu bom mengalami kerusakan. Kong kemudian duduk di atas rudal untuk memperbaiki arus listrik pintu bom tersebut. Saat pintu sudah terbuka dan bom nuklir dijatuhkan, Kong dengan topi koboinya menunggangi bom nuklir yang jatuh tersebut laksana sebuah rodeo.

Menyadari bahwa dunia sedang di ambang kehancuran total nuklir, presiden serta stafnya memikirkan rencana ke depannya. Seorang mantan Nazi Jerman, Dr. Strangelove, mengatakan bahwa bumi tidak akan layak dihuni hingga 100 tahun lagi dan mereka harus hidup di bawah bunker.

Sebuah gagasan fasis diutarakan oleh Strangelove untuk merepopulasi bumi dengan melakukan sebuah program pembiakan manusia dengan karakter genetik ‘yang baik’.

Berikut preview 10 menit pertama film Dr. Strangelove:

Baca juga artikel terkait DR STRANGELOVE atau tulisan lainnya dari Stanislaus Axel Paskalis

tirto.id - Film
Kontributor: Stanislaus Axel Paskalis
Penulis: Stanislaus Axel Paskalis
Editor: Ibnu Azis