Menuju konten utama

Sinopsis Film A Private War Bioskop Trans TV: Jurnalis Perang

A Private War diangkat dari kisah nyata seorang jurnalis asal Amerika Serikat bernama Marie Colvin.

Sinopsis Film A Private War Bioskop Trans TV: Jurnalis Perang
ilustrasi menonton Televisi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - A Private War merupakan sebuah film biografi bertema perang yang dirilis pada tahun 2018. Film yang dibintangi oleh Rosamund Pike tersebut akan hadir di Bioskop Trans TV hari Jumat (28/10/22) pukul 23.45 WIB.

A Private War diangkat dari kisah nyata seorang jurnalis asal Amerika Serikat bernama Marie Colvin. Ia kerap pergi ke daerah konflik yang berbahaya demi meliput peperangan di sana.

Film A Private War dibuat berdasarkan artikel bertajuk Marie Colvin’s Private War yang dipublikasikan di Vanity Fair. Ceritanya berfokus pada Marie Colvin yang harus kehilangan satu mata dan mengalami PTSD akibat perang, namun ia masih ingin pergi ke daerah konflik untuk membuat liputan.

A Private War digarap oleh sutradara Matthew Heineman, sedangkan naskahnya dipercayakan kepada Arash Amel. Rosamund Pike didapuk sebagai tokoh utama dan memerankan Marie Colvin, ia pun harus beradu akting dengan Jamie Dornan, Tom Hollander, dan Stanley Tucci.

Film berdurasi 110 menit tersebut mendapat rating 6,7/10 berdasarkan 20 ribu penilaian di IMDb. Sementara situs Rotten Tomatoes memberikan rating cukup tinggi hingga 88 persen dan skor audiens 62 persen.

Sinopsis Film A Private War

Marie Colvin adalah seorang jurnalis asal Amerika Serikat yang bekerja untuk media The Sunday Times. Selama menjalani pekerjaannya, Marie Colvin sudah beberapa kali mendatangi negara-negara yang sedang berkonflik untuk meliput peperangan yang terjadi di sana.

Di tahun 2001, Marie sedang bertugas meliput peperangan yang terjadi di Sri Lanka. Saat sedang bersama Macan Tamil, ia dan krunya tiba-tiba disergap oleh pasukan tentara Sri Lanka.

Meski Marie sudah menyerah, ia tetap diserang dengan RPG hingga terluka parah. Ia bahkan kehilangan mata kirinya saat itu dan harus memakai penutup mata di sepanjang hidupnya.

Insiden itu tak hanya menimbulkan luka fisik, tapi Marie Colvin juga didiagnosa mengalami PTSD. Tapi ternyata hal itu tidak membuatnya berhenti dari pekerjaannya.

Marie masih ingin pergi ke daerah-daerah konflik dan membuat dokumentasi tentang perang. Walau harus berdebat lebih dulu dengan bosnya, Marie tetap pergi ke berbagai tempat, termasuk ke Irak dan Libya. Saat meliput ke Irak, Marie sempat bertemu dengan seorang fotografer bernama Paul Conroy.

Di tahun 2012, Marie dan Paul memutuskan untuk pergi meliput konflik di Homs. Di sana mereka menemukan 28.000 orang Suriah yang terjebak baku tembak, termasuk wanita dan anak-anak.

Marie langsung melaporkan hal ini pada bosnya. Ia juga memutuskan untuk menyiarkan konflik tersebut ke CNN agar mendapat perhatian yang lebih luas. Akan tetapi, Marie, Paul, serta reporter lain yang ada di sana malah ikut terjebak dalam perang sehingga nyawa mereka terancam.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Film
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari