Menuju konten utama

Sinopsis Drama India Silsila Episode 72: Misthi Marah pada Ruhan

Sinopsis drama India Silsila episode 72 di ANTV 23 Oktober: Misthi marah pada Ruhan.

Sinopsis Drama India Silsila Episode 72: Misthi Marah pada Ruhan
Aditi Sharma and Shakti Arora in Silsila Badalte Rishton Ka (2018). foto/imdb

tirto.id - Episode 72 drama India Silsila tayang di ANTV pada Kamis (23/10/2019), pukul 10.30 WIB. Sinopsis episode ini menceritakan Misthi yang marah pada Ruhan saat Kunal membeli seikat bunga dari penjual di jalan.

Penjual tersebut merayu Ruhan agar memebli bunga untuk diberikan pada perempuan cantik di sampingnya dan jangan mengucapkan "I love you." Selain itu, Veer menyiapkan kado mobil baru dan kejutan ulang tahun untuk Misthi.

Misthi berada di pinggir jalan, berkali-kali ia melambaikan tangan pada bus yang lewat, tetapi tak satu pun bus yang berhenti menghampirinya. Sesaat kemudian, sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depannya. Seseorang membuka pintu jendela mobil dan menawari Misthi untuk bersamanya, lelaki itu adalah Ruhan.

Misthi menyetujui ajakan tersebut, mereka berdua akan menuju lokasi yang sama. Di tengah jalan, Veer melihat Misthi berada di mobil Ruhan, Veer segera menelepon Misthi.

"Aku sedang berada di luar rumah. Baru saja selesai kerja," ujar Misthi.

"Oke, aku akan ke rumah bertemu dengan nenek," lanjut Veer.

"Aku bersama Ruhan, menuju ke rumah Andheri," tutup Misthi.

Sesampainya Veer di rumah, ia disambut Pari. Pari menjelaskan Misthi sedang berada di luar rumah. Veer menjelaskan pada Pari besok Misthi ulang tahun. Ia ingin mempersiapkan perayaan ulang tahun tersebut.

Mobil Ruhan berhenti saat lampu merah menyala. Sesaat kemudian, seorang anak kecil yang membawa bunga mengetuk jendelanya.

"Tolong beli ini, Pak," pinta anak tersebut.

Ruhan melambaikan tangan tanda menolak, Anak itu masih terus merayu Ruhan.

"Bunga ini bisa Anda berikan pada istrimu," ujar penjual bunga.

Misthi langsung menengok ke arah Ruhan, wajahnya terlihat marah.

"Berikan ini padanya dan jangan lupa katakan I love you," lanjut anak kecil tersebut.

Ruhan tersenyum, ia mengambil uang untuk diberikan pada anak kecil tersebut. Sesaat kemudian, Misthi keluar dari mobilnya. Misthi berpindah untuk naik bus umum. Ruhan kaget saat mengetahui Misthi tak di sampingnya, tetapi berada di bus umum di sebelah mobilnya.

Di rumah, Veer bertemu dengan nenek dan Pari. Ia bercerita akan memberikan kado spesial untuk Misthi, yakni sebuah mobil baru. Pari dan seluruh orang di rumah itu terlihat kaget. Mereka merencanakan cara untuk memberi kejutan Misthi.

Ruhan mengejar angkutan yang dinaiki Misthi. Di dalam bus, Misthi terdiam, ia mengingat apa yang baru saja penjual bunga itu katakan. Ruhan berhasil memberhentikan bus yang dinaiki Misthi. Beberapa saat kemudian, Misthi terlihat turun dari bus tersebut dan menemui Ruhan.

"Apa yang kau lakukan, Ruhan?" tanya Misthi.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan," tanya Ruhan sambil memegang bunga.

"Mengapa kau keluar mobil tanpa mengatakan apapun. Apa maksudmu," ujar Ruhan pada Misthi.

"Semua karena kamu, mengapa kau membeli bunga itu. Kau pikir aku senang jika mendapat bunga darimu?" jawab Misthi.

"Kau marah karena aku membeli bunga ini atau karena ucapan penjual bunga tersebut?" bentak Ruhan pada Misthi.

Ruhan memberikan bunga itu yang kemudian digenggam oleh Misthi. Misthi terdiam beberapa saat, matanya berkaca-kaca. Misthi melempar bunga tersebut ke dada Ruhan, ia menangis dan meninggalkan Ruhan.

Ruhan memungut setangkai bunga di dekat kakinya kemudian ia memandangi kepergian Misthi. Beberapa saat kemudian, Ruhan sampai di rumah. Veer bertanya pada Ruhan di mana Misthi sekarang. Selain itu, Veer juga bercerita, ia merencanakan untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Misthi.

Esok harinya, di tempat tidur Misthi terdapat banyak balon dan juga taburan bunga. Pari meletuskan satu balon, sesaat kemudian Misthi terbangun.

"Selamat ulang tahun," ucap nenek dan Pari sembari menaburkan bunga di atasnya.

Pari mencium berkali-kali saudara perempuannya tersebut.

Baca juga artikel terkait SILSILA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra