Menuju konten utama

Sinopsis Silsila Hari Ini, Drama India ANTV: Veer Ditangkap Polisi

Sinopsis drama India Silsila hari ini: Ayah Veer dan Veer ditangkap polisi karena diduga terlibat penculikan Misthi.

Sinopsis Silsila Hari Ini, Drama India ANTV: Veer Ditangkap Polisi
Aditi Sharma and Shakti Arora in Silsila Badalte Rishton Ka (2018). foto/imdb

tirto.id - Sinopsis drama India Silsila hari ini menceritakan Veer yang mengikuti ayahnya membawa satu tas berisi uang dan bertemu dengan orang-orang yang berusaha menculik Misthi. Saat ayah Veer memberikan uang tersebut, polisi menangkap Veer dan ayahnya. Silsila episode 93 ini tayang di ANTV Rabu (13/11/2019), pukul 10.30 WIB.

Veer sedang berada di depan cermin, ia merapikan kemeja warna biru yang dipakai. Sesaat kemudian, ia melihat seorang perempuan melintasi pintu kamarnya. Veer kemudian membuntuti perempuan tersebut yang ternyata adalah bunya.

Ibu Veer menuju ke kamar ayhnya dengan membawa tas berwarna hitam. Veer mengamati kedua orang tuanya dari pintu. Ayah dan ibunya sedang membicarakan uang yang berada di tas tersebut yang hendak diberikan kepada seseorang. Veer curiga dan ia langsung membuntuti ayahnya saat sang ayah keluar rumah.

Veer tiba di sebuah tempat yang cukup pengap dengan tumpukan-tumpukan kardus dan barang-barang tak terpakai. Perlahan ia mengikuti langkah ayahnya. Tubuh Veer menyentuh kardus hingga terjatuh, sang ayah langkahnya terhenti dan menengok ke belakang.

Veer segera bersembunyi, ayahnya melihat ke arah kanan kiri dan terdiam beberapa saat sebelum akhirnya kembali berjalan. Dari kejauhan, Veer melihat ayahnya duduk di sebuah kursi dan di depan ayahnya ada lima orang membawa pistol dengan wajah tertutup. Ayahnya membuka tas berisi uang, sedangkan satu orang di antara mereka membawa uang tersebut.

Sesaat kemudian, dua pistol sudah berada di kepala Veer saat Veer masih mengamati ayahnya. Polisi datang di lokasi tersebut. Polisi menembakkan pistol ke atas sebagai tanda peringatan. Orang-orang di depan ayah Veer berhamburan melarikan diri ke berbagai arah.

"Angkat tangan!" ujar polisi pada ayah Veer.

Polisi kemudan menangkap ayah Veer dan gerombolan orang-orang yang masih di lokasi tersebut.

Veer langsung memanggil ayahnya. Ayah Veer mengatakan pada polisi anaknya tidak bersalah. Namun polisi tetap membawa dua orang tersebut ke kantor.

Misthi bersandar di kamarnya, ia teringat kebersamannya dengan Ruhan saat berada di dalam mobil. Saat Ruhan memotret wajahnya dan berdua tertawa bersama.

Sesaat kemudian, ia mengambil bunga yang berada di dekat kasur Pari. Bunga tersebut sebenarnya pemberian dari Ruhan untuknya, tetapi Misthi memutuskan memberikan bunga tersebut pada Pari, karena Misthi tahu Pari juga mencintai Ruhan. Misthi merengkuh bunga tersebut.

"Aku mencintaimu, Ruhan. Tapi mengapa ini semua terjadi. Pari adalah saudaraku, dan ia mencintaimu. Aku tak mungkin menyakitinya," ujar Misthi dengan terus mencerabut bunga-bunga hingga kelopak bunganya berhamburan di lantai.

Ia menangis dan berteriak kencang meluapkan perasaannya. Ia tersungkur ke lantai, kakinya lemas, tangannya meraba kelopak bunga yang berhamburan.

"Iya, Pak. Oke saya ke sana," ujar Misthi saat HP-nya berdering mendapat kabar polisi telah menangkap orang yang berusaha menculiknya.

"Anak saya tak bersalah, Pak. Percaya pada kami, anak saya tak bersalah," ucap ibu Veer meyakinkan polisi.

Veer duduk dan terdiam, sedangkan ayahnya berada di sebelah ibunya. Veer sepertinya tak nyaman dengan ibunya yang terus terusan berteriak.

"Veer, kami melakukan ini karena kami mencintaimu," ucap ibunya.

"Apa? Cinta?" wajah Veer tampak marah melihat kedua orang tuanya menghianatinya.

"Aku tak bisa berkata apa pun," lanjut Veer.

Veer masih tak percaya orang tuanya merencanakan penculikan terhadap orang yang sangat dicintai Veer, Misthi. Veer juga tak mengira ibunya setega itu dengan Misthi, mereka-sama-sama perempuan, tetapi ibunya tak memiliki empati terhadap Misthi.

"Anda ibu Misthi?" tanya polisi pada Misthi yang berdiri mematung.

Misthi masih tak percaya apa yang dilihatnya. Ibu, ayah, dan Veer menatap Misthi yang berkaca-kaca.

Baca juga artikel terkait DRAMA KOREA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra