tirto.id - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat akan memperingati 30 tahun Sri Sultan HB X bertahta pada 7 Maret 2019 mendatang. Peringatan akan diwarnai dengan simposium internasional dan pameran manuskrip.
"Kami akan mengadakan beberapa acara dan tema acara tahun ini adalah manuskrip. [...] Ada dua acara yang saya garis bawahi yaitu simposium internasional dan pameran manuskrip," kata Ketua Panitia Acara 30 Tahun Sultan HB X, GKR Bendoro di Kompleks Keraton Yogyakarta, Jumat (8/2/2019).
Putri kelima Sultan HB X ini mengatakan bahwa rangkaian acara simposium dan pameran akan berlangsung dari 5 Maret hingga 7 Maret 2019.
Acara simposium sendiri akan digelar di Hotel Royal Ambarukmo selama dua hari yakni pada Selasa (5/3/2019) dan Rabu (6/3/2019).
Pada hari pertama simposium akan dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi sejarah yang membahas peristiwa geger sepehi di Keraton Yogyakarta dan sesi filologi tentang naskah Keraton setelah peristiwa geger sepehi.
Sehari berikutnya simposium akan dilanjutkan dengan tema pertunjukkan yang membahas tentang pertunjukan seni dan naskah Keraton Yogyakarta. Kemudian sesi kedua dengan tema sosial budaya membahas naskah keraton dan ilmu pengetahuan sosial budaya.
"Acara simposium terbuka untuk umum. Terbuka kesempatan bagi siapapun untuk mengirimkan abstrak karya akademik dalam bidang sejarah, filologi, pertunjukan, sosial budaya terkait naskah dan Keraton Yogyakarta," kata Ketua Panitia Simposium, GKR Hayu, putri keempat Sultan HB X.
Sementara itu GKR Bendoro menambahkan untuk pameran manuskrip akan berlangsung di Kanggungan Ndalem Bangsal Pagelaran Kompleks Keraton Yogyakarta pada 7 Maret 2019.
Putri bungsu Sultan HB X ini menjelaskan simposium dan pameran merupakan rangkaian acara peringatan kenaikkan tahta berdasarkan penanggalan Masehi. Sedangkan menurut penggalan Jawa, peringatan akan dilaksanakan sebulan setelahnya.
Dalam peringatan sesuai dengan penggalan Jawa itu nantinya juga akan dilakukan sejumlah rangkaian upacara diawali upacara Ngebluk atau membuat adonan untuk membuat apem pada 3 April 2019.
Setelah itu pada 4 April 2019 dilakukan upacara Ngapem, lalu Sugengan Tinggalan Jumeneng Dalem pada 5 April 2019. Kemudian dilanjutkan sehari setelahnya upacara Labuhan Parangkusumo, dan terakhir upacara Labuhan Merapi serta Labuhan Gunung Lawu pada 7 April 2019.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari