Menuju konten utama

SIG Proyeksi Prospek Industri Semen di 2023 Cukup Baik

SIG melihat prospek industri tahun ini masih cukup baik.

SIG Proyeksi Prospek Industri Semen di 2023 Cukup Baik
Truk-truk tambang yang mengangkut bebatuan kapur sebagai bahan dasar semen di area tambang Semen Indonesia, Kudus, Jawa Timur (14/12/18). tirto.id/Ads

tirto.id - Industri semen nasional masih dibayangi tantangan besar di tahun ini. Awan gelap menyelimuti mulai dari pasar yang kompetitif dan kelebihan pasokan, melambatnya pertumbuhan permintaan semen yang masih didominasi sektor retail, serta tingginya biaya energi.

Direktur Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Adi Munandir melihat prospek industri tahun ini masih cukup baik. Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan di regional, pihaknya siap mempertahankan dominasi pasar melalui optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.

Dia menyebut fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan dan kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia. Sekaligus berkontribusi pada efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas.

Pasca integrasi dengan Semen Baturaja pada Desember 2022 lalu, SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.

"SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. Kami mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG. Bergabungnya Semen Baturaja, akan memperkuat jalur distribusi di Sumatera yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia," ujar Adi Munandir dalam pernyataannya, Senin (20/2/2023).

Untuk efisiensi jaringan logistik, SIG juga menerapkan model bisnis logistik terkonsolidasi (cargo consolidator). Model bisnis ini membantu perusahaan melakukan optimalisasi armada agar distribusi lebih fleksibel dan mencapai efisiensi dari peningkatan utilisasi.

Dari sisi emiten, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani juga melihat Semen Indonesia masih menarik dicermati. SMGR bergerak bullish di atas pergerakan MA-100 dan MA-20. MACD bar histogram positif dan stochastic oscillator bergerak naik dari area netral.

SMGR berhasil catatkan EBITDA margin sebesar 22,7 persen, naik dari periode yang sama tahun 2021 sebesar 22,5 persen, laba bersih juga tumbuh 18,9 persen YoY menjadi Rp1,65 triliun.

SMGR juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas batu bara sebagai salah satu komponen biaya produksi terbesar. SMGR juga telah mengamankan pasokan batu bara untuk 2023 menggunakan skema Domestic Market Obligation (DMO).

Baca juga artikel terkait PASAR SEMEN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin