tirto.id - Kementerian Agama RI menggelar Sidang Isbat awal Ramadan 1439 H di Gedung Kementerian Agama RI, pada Selasa(15/5/2018). Menurut Kabiro Humas Kementerian Agama Mastuki, Sidang Isbat dimulai pada pukul 16.00 WIB.
Mastuki menambahkan, sejumlah pihak diundang dalam sidang ini, yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP Muhammadiyah, para pejabat Kemenag dan juga perwakilan duta besar dari negara sahabat.
"Yang diundang adalah pimpinan ormas, dubes negara sahabat, pejabat Kemenag dan Tim Hisab Rukyat," kata Mastuki kepada Tirto, Selasa (15/5/2018).
Berdasarkan pantauan Tirto, tamu yang diundang dalam Sidang Isbat mulai berdatangan sejak pukul 16.00 WIB. Tampak hadir dari pihak MUI, PBNU, PP Muhammadiyah, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, serta perwakilan lembaga-lembaga sains seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Pejabat Eselon I dan II Kemenag.
Menteri Lukman sendiri hadir pada pukul 16.30 WIB. Sesaat kemudian, Menag masuk ke ruangan auditorium KH M Rasjidi untuk mendengarkan pemaparan tentang posisi hilal dari Cecep Nurwendaya selaku anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag RI.
Usai pemaparan dari Cecep, sekitar pukul 17.35 WIB acara dihentikan sementara agar peserta sidang bisa melaksanakan salat magrib dan akan dilakukan dengan agenda sidang tertutup di lantai 3 sebelum akhirnya diumumkan kepada publik awal ibadah puasa di Indonesia.
“Sidangnya tertutup, sebagaimana isbat awal Ramadan dan awal Syawal tahun lalu. Hasilnya disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, A Juraidi, Rabu (9/5/2018).
Terkait dengan penyelenggaraan sidang isbat, menurut Juraidi, pihaknya akan menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) pada 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra