tirto.id - Ulama Aceh, Abu Kuta Krueng, meninggal dunia di umur yang ke-88 tahun pada Kamis, 13 Februari 2025 di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Menyusul kabar duka tersebut, banyak yang penasaran mengenai biodata, profil, keluarga, hingga kiprahnya.
Abu Kuta Krueng diketahui meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUDZA. Ulama tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Kamis menjelang waktu shalat subuh, tepatnya pukul 04.30 WB.
Kabar duka berpulangnya Abu Kuta Krueng menggemparkan publik khususnya bagi masyarakat Aceh. Pasalnya, semasa hidupnya ia dikenal sebagai seorang ulama kharismatik dan berpengaruh dalam dunia pendidikan Islam di Aceh. Doa dan ucapan belasungkawa mengiringi kepergiannya.
Profil dan Kiprah Abu Kuta Krueng
Abu Kuta Krueng memiliki nama asli Tgk Usman Ali. Ia lahir di Kuta Krueng, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada 31 Desember 1940.
Ia diketahui menamatkan pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat (SR). Lalu, melanjutkan pendidikan di Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI) Mesra Samalanga, Bireuen.
Sebagai seorang ulama, ia secara luas dikenal sebagai sosok yang dihormati karena telah mengajarkan nilai-nilai Islam. Kiprahnya di dunia pendidikan mulai mencakup masyarakat luas khususnya di Aceh, ketika pada tahun 1966 ia mendirikan Pondok Pesantren Darul Munawwarah Kuta Krueng.
Mengutip laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, pada Agustus 2017, Kemenag Republik Indonesia (RI) melalui Dirjen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyerahkan SK Ma'had Ali untuk Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng.
Setelah melalui rapat, Abu Kuta Krueng, memilih dan melantik putranya, Abi Anwar Usman, sebagai mudir Ma’had Aly Darul Munawwarah. Pengangkatan tersebut terjadi pada pada tanggal 21 Juni 2017 tertuang dalam surat keputusan NOMOR : 010/SK /DDM/VI/2017.
Pondok Pesantren Darul Munawwarah Kuta Krueng merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik berbasis kitab kuning atau Ma’had Aly.
Pondok pesantren yang didiran Abu Kuta Krueng ini menjadi satu-satunya Ma’had Aly dari Provinsi Aceh yang berhasil mendapatkan Izin Pendirian Ma’had Aly untuk jenjang Marhalah Ula (M1) alias pendidikan tinggi setara S1.
Setelah enam dekade berdiri, Pondok Pesantren Darul Munawwarah Kuta Krueng semakin berkembang, dan saat ini mampu menampung ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
Selain berkiprah di dunia pendidikan, Abu Kuta Krueng juga aktif di berbagai kegiatan organisasi. Ia pernah menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ulama ini juga sempat menjabat sebagai Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya tahun 2012 – 2017. Ia pernah pula menjabat sebagai Pembina Dewan Syuyuh Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).
Semasa hidupnya, Abu Kuta Krueng memiliki istri bernama Ummi Khairiah binti Muhammad Kasem. Sang istri telah meninggal dunia lebih dahulu yaitu pada Sabtu, 2 Juli 2022. Pasangan tersebut dikaruniai 8 orang anak terdiri dari 7 orang putra dan 1 orang putri, serta 35 orang cucu.
Nama 8 anak Abu Kuta Krueng dan Ummi Khairiah meliputi Abiya Anwar, Waled Munir, Tgk Nurdin, Tgk Fadli, Tumar Ainul Mardhiah, Tgk Muhammad, Tgk Muksalmina, dan Tgk Mawaridi.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra