tirto.id - Shopee Indonesia menampik adanya aksi mogok kerja yang dilakukan kurir Shopee Express (SPX). Mereka mengklaim operasional pengiriman barang ke pelanggan berjalan lancar.
Executive Director Shopee Indonesia, Handhika Jahja juga membantah memberikan upah rendah untuk para mitra kerja mereka. Menurutnya upah yang diberikan cukup "kompetitif di industri jasa logistik."
"Jika seseorang mitra pengemudi SPX di wilayah Jabodetabek membawa 80 paket dalam sehari, mereka bisa mendapatkan insentif rata-rata senilai Rp 2.213 untuk setiap paket," imbuh Handika dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (12/4/2021).
Ia mengklaim hal tersebut sudah cukup tinggi dibandingkan upah pasaran dengan kisaran Rp1.700 hingga Rp2 ribu. Shopee juga mengklaim menyediakan perlindungan asuransi demi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.
Informasi dari Twitter @arifnovianto_id menyebutkan upah para kurir hanya Rp 1.500 per paket pada April 2021. Sebelumnya upah mereka Rp5 ribu per paket namun mengalami penurunan secara berkala. Hal tersebut tanpa upah minimum dan jaminan sosial.
Menurut Arif terdapat 1000 kurir yang mogok dan mayoritas memilih mengundurkan diri. Para kurir Shopee Express sebenarnya ialah mitra namun dipekerjakan seolah pekerja formal oleh pihak perusahaan. Kurir dikenakan pola kerja regu waktu dan memiliki jumlah target pengiriman paket.
Menyikapi hal tersebut Handhika membantah perihal waktu menjadi beban bagi para kurir Shopee Express. Soal keterlambatan paket pengiriman, kata Handika hanya terjadi saat kampanye 4.4 Mega Shopping Day dan itu pun karena antusiasme pengguna yang tinggi.
"Perlu menjadi catatan para pengemudi SPX memiliki kebebasan untuk memilih hari operasional kerja mereka," tegas Handhika.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto