Menuju konten utama

Setnov: Pertemuan SBY-Prabowo Bukan untuk Jegal Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpendapat tentang pertemuan Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono bukan upaya menghadang Jokowi di Pilpres 2019.

Setnov: Pertemuan SBY-Prabowo Bukan untuk Jegal Jokowi
Ketua DPR yang juga Ketua Umum Golkar Setya Novanto (kiri) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) melambaikan tangan sebelum melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/12). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpendapat tentang pertemuan Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas nanti malam. Apabila memang ada perjanjian politik yang terjadi dalam pertemuan tersebut, Setnov mengatakan perjanjian tersebut tidak akan menjadi usaha untuk menghadang pencalonan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 2019.

“Itu masih jauh ini. Kita masih berjalan satu tahun setengah. Jadi dinamika politiknya akan selalu berubah. Tidak ada yang berkaitan dengan menjegal,” kata Setnov, di kompleks DPR, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

“Masing-masing ketua partai mempunyai tujuan politik ke depan untuk bisa kepentingan bangsa dan negara yang akhirnya untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto merespon bahwa pertemuan tersebut adalah hal yang lumrah dilakukan oleh para tokoh politik.

“Sebelumnya Pak Prabowo dengan presiden di Istana. (bertemu) Presiden juga di Hambalang. Saya rasa pertemuan ini ini merupakan suatu pertemuan dinamika politik, yang saat sekarang, kita yakin bahwa pembicaraan itu masalah-masalah yang berkaitan dengan yang berkembang sekarang menyangkut radikalisme NKRI. Saya rasa itu,” duga Novanto.

Baca juga: Komentar Jokowi Soal pertemuan SBY dan Prabowo Malam Nanti

Menurutnya, pertemuan ini hanyalah merupakan langkah biasa dari kebanyakan tokoh-tokoh bangsa Indonesia. Novanto mengakui akan terus mengikuti perkembangan dari proses tersebut. Namun ia berharap pertemuan tersebut berlangsung dengan baik, dan belum bisa menilai lebih banyak sebelum melihat hasil pertemuan tersebut.

Pertemuan ini juga tidak berpengaruh pada keputusan langkah Partai Golkar untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, Golkar selalu terbuka untuk komunikasi dengan partai lain, tapi sampai saat ini, Golkar tetap akan mendukung petahana. “Golkar kan selalu menjunjung tinggi azas, taat azas, jadi tetap kita mendukung Jokowi dan kita selalu berusaha yang terbaik dan berusaha mengadakan komunikasi-komunikasi politik dengan partai politik yang lain,” lanjutnya.

Sedangkan salah satu anggota fraksi Partai Gerindra di DPR, Supratman Andi Agtas menilai bahwa pertemuan tersebut hanyalah sebuah bentuk komunikasi politik. Menurutnya, pertemuan ini sekaligus untuk melengkapi rangkaian komunikasi politik.

Baca juga: Pertemuan SBY-Prabowo Dinilai Berpeluang Ciptakan Koalisi

Ia berharap pertemuan ini dapat menghasilkan solusi yang baik bagi perkembangan masa depan politik di Indonesia. Supratman lantas menilai bahwa terlalu prematur bagi Partai Gerindra dan Partai Demokrat untuk membicarakan masalah koalisi. Namun, Prabowo diakui selalu membuka komunikasi kepada siapa saja.

“Pasti ada pembicaraan-pembicaraan menyangkut Pilpres yang akan datang. Tapi bukan itu fokusnya. Pasti yang akan dibicarakan bagaimana kita keluar dari krisis yang kita alami sekarang ini, bagaimana kemudian roda pembangunan dan ekonomi bisa ditingkatkan, dan bagaimana hubungan kerja sama Demokrat dan Gerindra,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN SBY DAN PRABOWO atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri