tirto.id - Sepuluh orang tewas dan 15 luka-luka setelah pengemudi sebuah van melaju ke trotoar dan menabrak kerumunan pejalan kaki di Toronto pada Senin (23/4/2018) waktu setempat.
Sopir van yang menabrak pejalan kaki di sebuah jalan sibuk di utara pusat kota Toronto itu telah ditahan usai perlawanan singkat dengan polisi. Kerusakan yang hebat usai insiden tabrakan van itu, menurut pihak berwenang, membentang hingga sejauh satu mil atau sekitar 2 kilometer.
Pihak berwenang belum dapat mengatakan secara terbuka bahwa tabrakan itu disengaja. Namun seorang pejabat penegak hukum yang menjelaskan situasi di Toronto mengatakan kepada CNN bahwa insiden itu diyakini disengaja.
Peter Yuen dari kepolisian Toronto mengatakan polisi menerima panggilan sekitar jam 01:30 dini hari waktu setempat. Dilaporkan bahwa sebuah kendaraan yang sedang mengemudi di Yonge Street, menabrak pejalan kaki. Tabrakan terjadi di daerah North York di persimpangan Yonge Street dan Finch Avenue, kata polisi.
Para saksi mengaku bingung dan terkejut ketika melihat van sewaan itu berjalan zig-zag melewati kerumunan pejalan kaki di trotoar.
"Dia mengemudi ke trotoar," Ali Shaker, yang sedang mengemudi di dekat van pada saat itu, mengatakan kepada penyiar Kanada, CP24, seperti dikutip The Guardian. “Dia mulai menabrak semua orang. Dia menabrak setiap orang di trotoar. Siapa pun yang menghalangi jalannya, dia tabrak.”
Saksi lain, Peter Kang, mengatakan kepada CTV News bahwa sopir itu tampaknya tidak ingin berhenti. "Jika itu kecelakaan dia akan berhenti," kata Kang. “Tapi orang itu baru saja melewati trotoar. Dia bisa saja berhenti. ”
Christian Ali, yang mengendarai Yonge Street tak lama kemudian, mengatakan dia melihat beberapa orang tergeletak di jalan. "Ada banyak darah yang mengalir," katanya kepada Guardian. "Semua orang terkejut."
Tersangka ditemukan antara setengah atau satu mil di dalam van berlogo Ryder Truck Rental dan Leasing, kata Stephen Powell, kepala distrik untuk Toronto Fire.
Sepuluh pasien diangkut ke Sunnybrook Health Sciences Centre dan dua orang dinyatakan meninggal di rumah sakit, kata Dr. Dan Cass, wakil presiden eksekutif dan kepala petugas medis.
Dia mengatakan lima pasien berada dalam kondisi kritis dan tiga berada dalam kondisi serius. Cass menjelaskan pasien menderita berbagai cedera, beberapa serius.
Menteri keamanan publik Kanada Ralph Goodale menolak mengatakan apakah insiden itu merupakan serangan teror. Setelah insiden itu, dia mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan tingkat ancaman nasional Kanada perlu ditingkatkan.
"Tidak ada informasi yang tersedia bagi saya pada saat ini yang mengindikasikan perubahan dalam tingkat risiko," kata Goodale.
Sementara itu, Walikota Toronto John Tory, menggambarkan insiden itu sebagai tragedi yang mengerikan. "Ini bukan hal-hal yang kita harapkan terjadi di kota ini," kata dia.
“Saya berharap bahwa kita akan selalu diingatkan sebagai kota yang dikagumi di seluruh dunia karena inklusif, untuk mau menerima, memahami, dan mempertimbangkan.”
Justin Trudeau, perdana menteri Kanada, menyampaikan belasungkawa kepada para korban. "Rasa belasungkawa kita untuk semua orang yang terkena dampak," katanya. “Kami masih mengumpulkan informasi, dan segera setelah kami dapat, kami akan berbagi lebih banyak informasi dengan orang Kanada.”
Editor: Yuliana Ratnasari