Menuju konten utama

Serangan ke Suriah Jadi Ancaman AS untuk Korea Utara

Menteri Luar Negeri AS mengatakan, negara-negara yang menimbulkan bahaya akan mendapat respon serupa seperti serangan Suriah beberapa hari lalu.

Serangan ke Suriah Jadi Ancaman AS untuk Korea Utara
Tentara Korea Utara (tengah) melihat ke arah sisi selatan dan prajurit lain mengambil gambar dua tentara Korea Selatan yang berjaga sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengunjungi desa perbatasan Panmunjom, yang memisahkan dua wilayah Korea sejak Perang Korea, Korea Selatan, Jumat (17/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lee Jin-man.

tirto.id - Serangan militer AS terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia merupakan pesan kepada negara-negara lain, termasuk Korea Utara. Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menjelaskan bahwa negara-negara itu akan mendapat "respon serupa" jika tindakan mereka menimbulkan bahaya.

Pasukan angkatan laut AS telah berlayar ke arah Semenanjung Korea dan Tillerson mengatakan bahwa Cina telah menyetujui tindakan ini untuk mengatasi program nuklir Korea Utara, dalam pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping minggu lalu.

Ketika ditanya apakah serangan pada Jumat terhadap Suriah juga merupakan pesan bagi Korea Utara, Tillerson memberikan komentarnya kepada ABC, Minggu (9/4/2017) waktu setempat.

"Itu merupakan pesan untuk setiap bangsa, jika Anda melanggar norma-norma internasional, jika Anda melanggar perjanjian internasional, jika Anda gagal untuk memegang komitmen dan jika Anda menjadi ancaman bagi orang lain, di beberapa titik respon kemungkinan akan dilakukan hal yang sama," kata Tillerson.

"Mengenai Korea Utara, tujuan kami sudah sangat jelas, yaitu untuk memastikan Semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir," kata Tillerson menambahkan seperti dikutip dari Antara.

"Presiden Xi jelas mengerti, dan saya setuju, situasi telah meningkat dan ketika telah mencapai tingkat ancaman tertentu, maka tindakan harus diambil," kata Tillerson dalam wawancara terpisah dalam tayangan di CBS.

Sementara itu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, H.R. McMaster, Minggu, mengatakan bahwaTrump akan segera meninjau pilihan untuk menghilangkan "ancaman" yang ditimbulkan oleh program peluru kendali Korea Utara.

Para pejabat Korea Utara, termasuk pemimpin Kim Jong Un, telah berulang kali melakukan uji coba peluru kendali balistik antarbenua, dan hal serupa akan mungkin terjadi lagi pada 15 April mendatang, bertepatan dengan ulang tahun ke-105 pendiri Korea Utara yang dirayakan setiap tahun sebagai "Hari Matahari".

Baca juga artikel terkait SERANGAN AS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari