tirto.id - Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS) bernama Paul Whelan ditangkap di Rusia atas tuduhan menjadi mata-mata. Salah saeorang saudara Paul menyebut, Paul mengunjungi Moskow selama liburan untuk menghadiri pernikahan sebelum ia menghilang.
Paul (48) yang bekerja sebagai kepala keamanan global untuk pemasok suku cadang mobil berbasis di Michigan, ditangkap pada Jumat (28/12/2018). Tiga hari kemudian, Russian Federal Security Service mengumumkan Whelan ditangkap "selama operasi spionase" tapi tak memberikan rincian lebih lanjut.
"Kami sangat prihatin dengan keselamatan dan kesehatannya. Kepolosannya tidak diragukan dan kami percaya jika haknya akan dihormati," ujar perwakilan keluarga melalui pernyataan yang diunggah adiknya, David Whalen, sebagaimana dikutip Associated Press (AP).
Rusia menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara bagi mereka yang terbukti melakukan spionase.
David mengatakan, saudara lelakinya pernah ke Rusia beberapa kali sebelumnya, sehingga ketika seorang mantan anggota marinir merencanakan pernikahan di Moskow dengan seorang wanita Rusia ia diminta ikut untuk membantu.
Pada hari penangkapan Paul, ia sedang membawa sekelompok tamu pernikahan dalams ebuah tur di Museum Kremlin. Kabar terakhir dari Whelan diterima sekitar pukul 5 sore waktu setempat dan ia tak muncul pada pernikahan yang digelar malam hari.
"Itu di luar karakternya," ujar David.
Keluarga sempat khawatir Paul dirampok atau mengalami kecelakaan mobil, kata David. Mereka baru mengethaui soal penangkapan itu keesokan harinya, pada Senin (31/12/2018) ketika mencari di internet.
"Saya mencari berita tentang orang Amerika yang mati di Moskow, jadi ini lebih baik daripada mengetahui bahwa dia telah meninggal," katanya.
Departemen Luar Negeri mengatakan pada Senin, pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi dari Kementerian Luar Negeri Rusia mengenai penangkapan tersebut dan sedang mendorong akses konsuler. David mengatakan, keluarga diberitahu oleh Kedutaan Besar AS di Moskow bahwa mereka belum dapat berbicara dengan Paul.
David mengaku tidak tahu mengapa saudaranya menjadi sasaran petugas keamanan Rusia. Paul telah melakukan perjalanan ke Rusia beberapa kali untuk bekerja dan mengunjungi teman-teman yang dia temui di jejaring sosial, ujar David.
Paul melakukan sejumlah tur di Irak dengan Korps Marinir, kata David. Paul sekarang tinggal di Novi, Michigan, dan bekerja sebagai kepala keamanan global untuk BorgWarner, di mana dia telah bekerja sejak awal 2017.
"Dia bertanggung jawab untuk mengawasi keamanan di fasilitas kami di Auburn Hills, Michigan dan di lokasi perusahaan lain di seluruh dunia," kata juru bicara perusahaan, Kathy Graham. Ia menegaskan BorgWarner tidak memiliki fasilitas di Rusia.
David menyebut Paul sebelumnya bekerja untuk Kelly Services, yang memiliki kantor di Rusia.
Penangkapan itu terjadi ketika hubungan AS-Rusia sedang menegang, sebagian karena campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Seorang aktivis Rusia, Maria Butina, berada dalam tahanan AS setelah mengakui ia bertindak sebagai agen rahasia untuk Kremlin untuk mencoba menyusup ke kelompok-kelompok politik AS yang konservatif ketika Donald Trump mencari dukungan untuk jadi presiden.
Dia mengaku bersalah pada bulan Desember atas tuduhan konspirasi sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa federal.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim kasus itu palsu dan Butina mengaku bersalah karena ancaman hukuman penjara yang panjang.
Editor: Dipna Videlia Putsanra