Menuju konten utama

Semifinal Euro 2016: Semua Tergantung kepada Perancis

Dua tim unggulan Jerman dan Perancis akan saling berhadapan di semifinal Euro 2016. Jerman difavoritkan sebagai juara, Perancis juga akan mendapatkan dukungan besar sebagai tim tuan rumah. Siapa yang akan unggul?

Semifinal Euro 2016: Semua Tergantung kepada Perancis

tirto.id - Pada turnamen Euro 2016 ada dua favorit unggulan juara: Jerman dan Perancis. Jerman berstatus sebagai juara dunia—mereka menjuarai Piala Dunia 2014 lalu. Sedangkan Perancis adalah tim tuan rumah. Awal Juni lalu, dua tim ini jadi favorit bursa rumah judi untuk jadi juara. Jerman dengan ods 7.17 dan Perancis 7.15

Jerman dan Perancis diisi pemain-pemain top klub-klub besar dunia. Komposisi kekuatan pun lebih merata pada tiap lininya. Dengan banyaknya pemain berkualitas, Jerman dan Perancis sama-sama tidak bergantung pada kekuatan individu per individu.

Sebagai tim besar, permainan Jerman dan Perancis pada Euro kali ini jelas mengandung decak kagum. Perancis adalah tim paling produktif di Euro 2016 dengan 11 gol. Sebanyak 5 gol memang dibuat kala melumat Islandia di perempatfinal. Namun demikian, Perancis selalu berusaha mendominasi menyerang pada setiap pertandingan, terlihat dari jumlah tembakan per game yang mencapai 17,4 game.

Hal serupa dialami Jerman. Tembakan per game Jerman ada di angka 18,2 shoots per game. Der Panzer pun begitu dominan dalam soal penguasaan bola, rerata penguasaan bola per pertandingan mencapai 63 persen -- terbanyak di Euro 2016.

Meski tampil mendominasi, Jerman memiliki lubang yang sampai sekarang belum teratasi, yakni belum optimalnya barisan penyerang mereka. Tiga dari 7 gol yang mereka ciptakan disarangkan oleh pemain yang punya tugas bertahan.

Thomas Mueller dan Mario Goetze bahkan belum mencetak gol satupun. Ada kecenderungan lawan selalu berhasil mementalkan serangan barisan gedor Jerman. Untungnya pelatih Jerman, Joachim Loew peka dengan hal ini. Belum maksimalnya lini depan Jerman adalah ancaman bagi Perancis, mengingat lini kedua Jerman pun berpotensi juga bisa mencetak gol.

Lini pertahanan Perancis ini memang bermasalah. Pada dua laga terakhir Les Blues tak bisa mendapat clean sheet. Di sisi lain, Perancis pun selalu telat panas. Pada empat laga awal kompetisi, mereka selalu gagal mencetak gol di babak pertama – untungnya hal buruk itu pecah saat melawan Islandia.

Namun, tetap saja pada babak kedua menghadapi Islandia, Perancis bermain kurang mengesankan. Melawan Jerman, Perancis perlu bermain konsisten baik itu babak pertama maupun babak kedua. Perancis punya memori buruk saat melawan Jerman. Pada Piala Dunia 2014 lalu mereka disingkirkan Jerman pada fase perempat final.

Perancis harus bisa memanfaatkan keuntungan dari Jerman yang akan sedikit bermain pincang. Matt Hummels dipastikan absen karena akumulasi kartu. Sedangkan Mario Gomez, Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger diragukan tanpil karena mengalami cedera. Sebagai pengganti Hummels, Loew kemungkinan akan menggeser Benedict Howedes yang berposisi sebagai full-back.

Selain lini belakang, pada lini depan absennya Gomez membuat Jerman mesti kehilangan penyerang murni lagi. Alhasil, Loew kemungkinan besar kembali memakai false-nine lewat Mario Goetze. Loew akan memakai 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan memasang Goetze di paling depan dan Mueller di belakangnya – atau malah sebaliknya.

Pada fase awal grup skema ini tak begitu efektif. Itu jadi alasan kenapa Loew kembali memberi ruang bagi Gomez yang sebelumnya selalu tampil dari bangku cadangan.

Di Jerman sendiri, masalah terbesar itu muncul saat Khedira harus absen karena cedera. Khedira adalah tulang punggung barisan tengah saat bertahan. Loew tak menutup kemungkinan akan memberikan kesempatan di turnamen resmi pada Emre Can yang akan diduetkan dengan Tony Kroos.

Can harus bisa bemain box-to-box demi mengunci permainan Paul Pogba yang jadi motor penggerak serangan dan bertahan Perancis. Namun, kabar terbaru mengatakan Loew akan memasang Julian Weigl ketimbang Can.

Ini tentu akan jadi hal menarik karena Weigl satu tipikal dengan Kroos – pemain penuh gaya yang punya kemampuan passing apik, tak seruduk sana seruduk sini seperti Kheidira.

Lini tengah Jerman akan sedikit kepayahan setelah N’golo Kante kembali bisa bermain bagi Perancis. Masih jadi rahasia melawan Jerman nanti, Perancis akan memakai formasi apa. Kembalinya Kante membuat pelatih Didier Deschamps bisa kembali ke formasi 4-3-3, dengan memasang trio Kante, Paul Pogba dan Matuidi.

Jika memakai 4-3-3, maka posisi Antoine Griezman akan dikembalikan ke sayap kanan. Namun jika berkaca dari hasil melawan Islandia, trio penyerang Perancis, Gustavo Payet, Griezmann dan Olivier Giroud seolah nyaman memakai formasi 4-3-2-1.

Keputusan Deschamps memilih 4-3-3 atau 4-2-3-1 akan dinantikan oleh Loew. Seperti diketahui Loew adalah pelatih yang reaktif. Saat menghadapi Italia di Perempatfinal lalu, dia rela mengubah formasi jadi 3-5-2 untuk meladeni permainan defensif Italia. Patut dinantikan reaksi apa yang dilakukan Loew melawan Perancis nanti.

Baca juga artikel terkait EURO 2016 atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti