Menuju konten utama

Sekjen PDIP: Keputusan Megawati Mundur Tergantung Hasil Kongres

Meski Megawati ingin mundur, Hasto menyebut kader partai belum ingin mengganti putri Presiden pertama RI Sukarno itu.

Sekjen PDIP: Keputusan Megawati Mundur Tergantung Hasil Kongres
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan dalam pembekalan calon anggota legislatif Pemilu tahun 2019 di Jakarta, Minggu (5/8). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai kehendak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk turun dari posisi pemimpin tak bisa serta-merta terjadi. Hal itu mengacu pada suara kader PDIP untuk menghendaki sosok lain selain putri dari Presiden pertama RI Sukarno itu sebagai pemimpin.

Hal ini disampaikan Hasto di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta pada Kamis (15/11/2018). Menurut Hasto selama ini Megawati selalu terpilih berdasarkan suara terbanyak. Meski Megawati sudah ingin mundur, kader partai tidak ingin menggantinya.

“Ketika kongres menghendaki beliau untuk memimpin, itu bagian dari dedikasi bagi partai dan negara. Bukan karena orang per orang, bukan karena ambisi,” jelas Hasto.

Menurut Hasto, pada kongres berikutnya, bukan tidak mungkin Megawati akan terpilih lagi. Masalahnya, hal ini tergantung pada kader partai di berbagai daerah untuk mencari orang lain yang bisa mendapat dukungan partai seluruhnya.

“Pandangan saya sebagai Sekjen dengan melihat tantangan-tantangan ke depan Pak Jokowi juga memerlukan pengawalan seorang pemimpin dengan pengalaman yang luas seperti Bu Mega. Dalam pandangan kami, beliau masih mendapat dukungan dan akan mendapatkan dukungan sangat kuat,” ucapnya.

Meski demikian, Hasto menampik bila kaderisasi partai disebut tidak berjalan dengan baik. Menurutnya, partai telah berusaha semampu mungkin untuk mendidik kader yang masih muda. Dia mengklaim PDIP mempunyai kader perempuan paling banyak dan cukup banyak kader muda dengan umur di bawah 21 tahun.

“Proses kaderisasi kepemimpinan itu harus terus menerus dilakukan oleh partai. Berkaitan dengan kepemimpinan partai, kami melihat kami punya mekanisme, kami punya budaya dan tradisi kita,” tegasnya lagi.

Saat memberikan pembekalan calon legislatif PDIP gelombang terakhir di Gedung DPP PDIP, Megawati sempat menyatakan keinginannya sejak lama untuk mundur dari pemimpin PDIP.

Namun, dia melihat belum banyak perempuan di Indonesia yang terjun ke politik dan sukses seperti dirinya. Dia merasa setelah 73 tahun Indonesia merdeka belum mengalami banyak kemajuan dalam hal itu.

“Saya jadi ketua umum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah +17 [maksudnya 71 lebih], tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk [Ketua Dewan Pembina] Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,” kata Megawati.

Baca juga artikel terkait PARTAI POLITIK atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra