tirto.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengklaim beberapa kali pernah menolak tawaran untuk memiliki perusahaan media massa. Dia menyatakan hal itu saat menyampaikan pidato sambutan di acara pembekalan caleg PDIP di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (15/11/2018).
"Saya berapa kali ditawari supaya kita punya media. Saya bilang No," kata Megawati.
Dia menolak sejumlah tawaran itu karena khawatir sulit untuk mendekatkan diri dengan rakyat ketika dirinya memiliki media. Megawati mengaku tak keberatan dibilang kolot.
Megawati menambahkan, meski dirinya tidak memiliki perusahaan media, PDIP masih mampu memiliki elektabilitas yang mengungguli partai-partai lain.
"Ini bukan karena saya sombong, kenapa survei mana saja, biar pun naik turun, kenapa PDIP paling atas?" ujarnya. "Itu kenyataan, loh."
Berdasarkan hasil sigi sejumlah lembaga survei, elektabilitas PDIP memang masih menempati peringkat paling atas di antara partai-partai peserta Pemilu 2019.
Misalnya, survei Litbang Kompas pada 21 Maret - 1 April 2018, menyimpulkan PDIP masih berada di urutan teratas dengan tingkat elektabilitas 33,3 persen. Disusul posisi kedua yakni Gerindra dengan tingkat keterpilihan 10,9 persen dan Partai Golkar yang memiliki tingkat elektabilitas 7-9 persen, di peringkat ketiga.
Adapun berdasarkan survei LIPI pada 26 April 2018 hingga 9 Mei 2018, PDIP juga memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, yakni sebesar 24,1 persen. Di bawah PDIP, secara berurutan, tingkat elektabilitas Golkar 10,2 persen, Gerindra 9,1 persen, PKB 6,0 persen, PPP 4,9 persen dan Demokrat 4,4 persen.
Megawati pun meyakini dengan stabilitas PDIP saat ini, elektabilitas partai berlambang banteng tersebut tidak akan menurun saat Pemilu 2019.
"Saya seyakin-yakinnya, hakkul yakin pada diri saya karena saya punya ideologi, saya tahu apa yang saya kerjakan bahwa yang paling utama adalah menyentuh rakyat," ujar dia.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom