tirto.id - Partai Gelora (gelombang rakyat) Indonesia adalah salah satu partai politik baru di Indonesia yang didirikan pada 28 Oktober 2019. Partai ini didirikan oleh 99 orang yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Sejak pertama didirikan, partai ini dipimpin oleh Anis Matta sebagai Ketua Umum. Pada Pemilu 2024 Partai Gelora Indonesia akan mengikuti kontestasi politik pertamanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan nomor urut 17 partai politik yang akan maju sebagai peserta pada Pemilu mendatang pada Rabu, 14 Desember 2022.
Penetapan nomor urut dilakukan dengan cara diundi, Gelora menempati nomor urut ketujuh. Berikut daftar nomor urut 17 partai politik peserta Pemilu 2024 dikutip dari Antaranews:
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB);
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra);
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP);
- Partai Golongan Karya (Golkar);
- Partai Nasional Demokrat (NasDem);
- Partai Buruh;
- Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora);
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS);
- Partai Kebangkitan Nasional (PKN);
- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura);
- Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda);
- Partai Amanat Nasional (PAN);
- Partai Bulan Bintang (PBB);
- Partai Demokrat,
- Partai Solidaritas Indonesia (PSI);
- Partai Persatuan Indonesia (Perindo);
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sejarah Partai Gelora
Cikal bakal berdirinya Gelora tak bisa lepas dari pemikiran dan gagasan dari Anis Matta yang tertuang dalam buku miliknya berjudul Gelombang Ketiga Indonesia yang terbit pada tahun 2014.
Pendirian Gelora resmi dimulai pada 28 Oktober 2019 melalui konsolidasi nasional di Jakarta. Hasil dari konsolidasi itu adalah diterbitkannya Piagam Pendirian Partai Gelora Indonesia.
Sekitar dua pekan kemudian, tepatnya pada 10 November 2019 digelar pelantikan Pimpinan 34 DPW Provinsi Partai Gelora Indonesia.
Setelah melakukan pelantikan pimpinan DPW, pada 31 Maret 2020, Gelora menempuh proses legalisasi partai politik dengan melakukan pendaftaran Partai Gelora Indonesia ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Kemenkumham lalu mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang Badan Hukum Parpol Gelombang Rakyat Indonesia. Satu bulan kemudian, pada 2 Juni 2020 Gelora resmi menerima SK Badan Hukumnya.
Partai Gelora memiliki logo yang terdiri dari 4 unsur yaitu gelombang, rakyat, merah putih, dan bumi. Masih berdasarkan informasi yang tercantum di laman resminya, logo Partai Gelora Indonesia memiliki filosofi yang dijabarkan dalam 10 poin berikut ini:
- Partai ini bernama Partai Gelombang Rakyat Indonesia disingkat Partai Gelora Indonesia.
- Elemen bentuk utama logo Partai Gelora Indonesia adalah gelombang, rakyat, merah putih, dan bumi.
- Elemen warna dalam logo adalah merah, putih, biru turkish, dan biru navy.
- Simbol biru navy melambangkan gelombang laut, kekuatan besar yang tercipta dari berbagai gerakan dan momentum, juga melambangkan gerak besar sejarah yang mengubah kehidupan umat manusia.
- Simbol biru turkish melambangkan rakyat adalah pelaku utama sejarah yang berhak dan berkewajiban menentukan masa depan dan jalan sejarahnya sendiri.
- Simbol merah putih melambangkan Indonesia, bangsa, dan negara tempat partai ini mengabdi.
- Simbol bulat melambangkan bumi yang bulat adalah cita-cita partai untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama dan bagian dari kepemimpinan dunia.
- Simbol kotak biru turkish melambangkan langit yang cerah, secerah masa depan Indonesia bersama Partai Gelora Indonesia.
- Partai Gelora Indonesia berjuang mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan utama dunia, digerakkan oleh gelombang kecintaan rakyat Indonesia untuk menentukan masa depan dan sejarahnya sendiri.
- Partai Gelora Indonesia berjuang dengan niat suci, berbekal ilmu pengetahuan dan kekuatan cita-cita untuk masa depan Indonesia yang cerah.
Logo partai gelora sendiri bisa dicek melalui link berikut:
Daftar Pendiri Partai Gelora Indonesia
Partai Gelora Indonesia didirikan oleh 99 orang dari seluruh wilayah di Indonesia. Mengutip laman resmi Gelora, berikut daftarnya:
- Abdul Rahman
- Abdul Rozak
- Achmad Nur Hidayat
- Achmad Rilyadi
- Achmad Zairofi
- Ade Marfuddin
- Agustina Nuranie
- Ahmad Mudzofar
- Ahmad Zainuddin
- Ahmadi, AMD
- Aisyah Nilam Permata Sari
- Akhmad Faradis
- Ananto Pratikno
- Ari Ruspitasari
- Arif Awaludin
- Bayu Adi Permana
- Dedy Mizwar
- Dedi Haryono
- Dewi Mustikaningsih
- DR Muhamad Yamin Noch, SE, M.SA
- Dra Lia Dahlia
- Drh Hamy Wahjunianto
- Elyas
- Efrizal
- Erza Saladin
- Fahima Indrawati
- Fahri Hamzah
- H. Mudjiono
- H. Nandang Burhanudin, Lc, M.Si
- H. Raihan Iskandar, LC
- H. Rofi Munawar, LC
- H. Zainuddin Tambuala, LC, MA
- Handoyo Prihatanto
- Haris Yuliana
- Hasyim Aliwa
- Hj. Neneng Fatonah
- Hj. Sitaresmi Sulityawati
- Iin Marlina
- Iklima Aisyah
- Ina Saleha
- Junef Ismaliyanto
- Komiruddin, LC
- Mahfuz Sidik
- Moh. Sabikin
- Mohammad Yasin
- Moharriadi
- Muh. Ihsanudin
- Muhammad Sirot, S.AG
- Muhammad Anis Matta
- Mohammad Syahfan Badri S
- Muhammad Taslim
- Muhammad Zuhrif Hudaya
- Muhith
- Muslih
- Musyafa Ahmad Rahim
- Najamuddin Mara Hamid
- Oktan Hidayat
- Priyanto Edy Kuncoro
- R. Akhmad Yani Saefudin, S.SIT
- Ratu Ratna Damayanti
- Rico Marbun
- Ridwan Thalib
- Rifkoh Abriani
- Riko Desendra
- Rina Krisnawati
- Riswandi
- Sari Fitri Munandar
- Selamat Nurdin, S Sos
- Setiya
- Silvianti Setiawan
- Siti Napsiah
- Sri Utami Ningsih
- Suharjito
- Suprihati Wahyuningsih
- Sutriyono
- Syamsari, S.PT, MM
- Timbas
- Triwisaksana
- Tubagus Arif
- Iga KM Darmayanti
- Musleh
- Rosidah
- Sri Wahyuni
- Pujo Wismona
- Saurinah
- Siti Aminah
- Sujiat
- Windi Werdiningsih
- Yuswar Hidayatullah
- Zulfikar
- Hadi Mulyadi
- Mila Wardani
- Qanita
- Siti Saro, Dra
- Widya Krestyna Handayani
- Asriani Samaila
- Muhammad Yusuf Halid
- Senahari, S.Ag
- Zainal Abidin.
Editor: Yonada Nancy