tirto.id - Bagaimana sejarah hampers hingga akhirnya menjadi ritual berbagi di setiap hari raya? Hampers merupakan bingkisan atau hadiah pada hari besar seperti Natal, Hari Valentine dan beberapa hari raya lainnya.
Hampers juga biasanya dipakai sebagai hadiah untuk para klien kerja. Jadi hadiah ini merupakan bentuk yang berbeda dari parsel.
Sejarah Hampers
Hampers memiliki sejarah panjang dan berasal dari zaman William the Conqueror. Konsep hampers lahir pertama di Perancis dan hadiah besarnya diperkenalkan ke Inggris pada abad ke-11.
Hampers kemudian berkembang pada tahun 1800-an, saat kereta api mulai berkembang sebagai alat transportasi massal sekaligus sarana baru untuk pengiriman barang.
Kereta api membuat pengiriman barang ke keluarga dan teman menjadi lebih mudah. Kebiasaan ini lambat laun menjadi semacam tradisi untuk mengirim hampers pada saat Natal.
Para pengusaha juga biasa memberikan hampers kepada staf mereka pada tahun-tahun itu untuk memastikan bahwa bawahanya merayakan Natal secara meriah dengan banyak makanan dan minuman.
Situs salah satu toko penyedia hampers, Hihgland Fayre, menjelaskan bahwa hampers adalah cara terbaik untuk menunjukkan penghargaan atas kerja keras seseorang. Dengaan hampers, perayaan atau pertemuan apa pun bisa menjadi semakin meriah.
Sedangkan di masa sekarang, orang-orang tidak harus menunggu Desember untuk mengirim hampers. Mereka dapat memberikan hampers sebagai hadiah apa saja di sepanjang tahun.
Ragam Bentuk Hampers
Sebenarnya tidak ada seperangkat aturan tertulis mengenai bentuk hampers. Namun, terdapat aneka kombinasi hadiah yang saat ini populer sebagai hampers. Sebagaimana dilansir Hampers.com, ragam bentuk hampers ialah sebagai berikut:
1. Hampers Natal
Natal selalu menjadi tahun yang sibuk bagi beberapa orang. Karena saat itu orang-orang memikirkan apa saja hadiah yang akan mereka beri atau terima. Dalam hampers natal biasanya akan berisi anggur, keju, cokelat, dan campuran fayre meriah tradisional lainnya.
2. Hampers Cokelat dan biskuit
Hampers jenis ini biasanya dipakai untuk mengucapkan terima kasih kepada seseorang, mengirim hadiah ulang tahun kepada anggota keluarga, atau merayakan masa pensiun.
3. Hampers Anggur dan keju
Kombinasi keju dan anggur biasanya dipakai sebagai hampers untuk pasangan yang sedang merayakan hari jadi mereka.
4. Hampers Prosecco dan cokelat
Secara tradisional, hampers berisi beragam jenis makanan yang dillengkapi dengan anggur. Ketika tren berubah, demikian juga isi hampers. Di Inggris, Prosecco (salah satu jenis minuman anggur putih) kini kerap menjadi salah satu isi hampers. Prosecco juga biasa disandingkan dengan tuffle coklat.
Sebenarnya adakah perbedaan antara hampers dan parsel?
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, parsel memiliki arti "bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya".
Perbedaan Hampers dan Parcel
Sementara jika kata "hampers" dicari dalam KBBI, maka arti dari hampers adalah "parsel". Dengan demikian, menurut KBBI antara hampers dan parsel bermakna sama.
Namun, hasilnya agak berbeda jika merujuk pada kamus Cambridge. Dalam lamanCambridge Dictionary, hampers berarti sebuah boks atau kotak yang di dalamnya berisi makanan dan minuman, biasanya diberikan sebagai hadiah seperti saat Natal.
Lalu, kata parcel (parsel) dalam kamus ini bermakna suatu benda atau kumpulan benda yang dibungkus kertas, terutama agar bisa dikirim lewat pos. Dari makna yang disebut dalam Kamus Cambridge, maka makna bingkisan hadiah lebih terarah pada kata "hampers" ketimbang parsel.
Parsel menunjukkan pada benda apa pun yang dikemas terlebih dahulu untuk kemudian dikirimkan melalui jasa pos.
Kendati demikian, penggunaan kata hampers dan parsel khususnya di Indonesia, keduanya memiliki makna yang sama.
Hanya saja, kata parsel lebih tenar terlebih dahulu ketimbang hampers yang muncul kekinian. Jadi
keduanya bukan hal yang saling bertentangan maknanya.
Penulis: Febriansyah
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani