tirto.id - Hasil pertandingan Persib vs PSM pada pekan 34 Liga 1 2019 yang berakhir 5-2, Minggu (22/12) menjadi laga terakhir Hariono membela tim berjuluk Maung Bandung. Pasalnya, kontrak mantan penggawa Deltras itu tidak diperpanjang. Nomor punggung 24 yang dipakai Hariono pun bakal diistirahatkan.
“Untuk mengapresiasi jasa sang legenda, selepas laga versus PSM akan digelar seremoni atau perpisahan. Selain itu, menghormati loyalitasnya, nomor punggung 24 akan diistirahatkan dan tidak ada pemain lain yang bisa mengenakan nomor tersebut selain nama bertuliskan Hariono,” tulis situsweb resmi Persib.
Hariono lahir pada 2 Oktober 1985. Ia mengawali kariernya dengan bergabung bersama Persida Sidorajo pada 2003/2004. Tak lama berselang, pemain yang kerap disapa Mas Har ini bergabung dengan Deltras Sidoarjo dan memperkuat tim tersebut selama 4 musim.
Performanya yang cukup stabil membuat Jaya Hartono yang kala itu ditunjuk menjadi pelatih Persib membawanya. Saat itu, selain Hariono, Jaya Hartono juga merekrut tiga pemain Deltras lainnya yakni Hilton Moreira, Airlangga Sucipto dan Waluyo.
Selama 11 musim membela Persib, nomor punggung 24 tak pernah berganti dan identik dengan Hariono. Satu golnya saat melawan PSM, Minggu (22/12) sore menjadikan Hariono telah menorehkan 2 gol untuk Pangeran Biru.
Selain itu, sepanjang kariernya bersama Maung Bandung, Hariono telah meraih gelar juara Liga Indonesia pada 2014 dan Piala Presiden 2015 dalam 231 penampilannya.
“Khusus bobotoh yang datang di sini dan di luar sana. Saya ucapkan terima kasih banyak dukungannya selama ini. Tanpa kalian, saya bukanlah apa-apa. Yang kedua, saya atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama 11 tahun saya di sini.
“Dan yang terakhir. Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin pensiun di Persib. Tapi kini sekarang pelatih tidak menginginkan keberadaan saya di Persib Bandung. Mulai saat ini izinkan saya untuk mundur dulu dari Persib Bandung. Saya mengalah. Biarlah saya yang mengalah,” ucap Hariono seusai laga melawan PSM.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus