tirto.id - World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober. Hari Stroke Sedunia ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pencegahan, perawatan, dan dukungan bagi penderita stroke.
Peringatan ini bertitik fokus pada kampanye yang mempertemukan para anggota, mitra, dan pejuang stroke guna menyuarakan satu suara untuk stroke di seluruh dunia.
Awal mula Hari Stroke Sedunia
Gagasan untuk menciptakan Hari Stroke Sedunia dimulai pada 1990-an yang diprakarsai oleh European Stroke Initiative. Namun karena keterbatasan keuangan, upaya itu hanya terbatas di Eropa.
The European Stroke Organization kemudian melanjutkan proyek, dan merayakan Hari Stroke Sedunia pada 10 Mei.
Sedangkan peringatan pada 29 Oktober yang digagas oleh World Stroke Organization (WSO) ini pertama kali dicanangkan pada 2004 di Kongres Stroke Dunia di Vancouver, Kanada.
Dibawah pimpinan Valdimir Hachinski, terbentuklah sekelompok grup yang tergabung dalam World Stroke Proclamation pada Oktober 2006.
Pada tahun itu pula, International Stroke Society dan World Stroke Federation bersatu menjadi World Stroke Organization serta mengambil alih perayaan Hari Stroke Dunia.
Pada 2009, kepemimpinan WSO beralih fokus dari peringatan yang dilakukan dalam satu hari saja, ke kampanye sepanjang tahun untuk membangun pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk kesadaran publik tentang isu-isu utama dalam pengenalan, pencegahan, dan pengobatan stroke.
Hari Stroke Dunia terus memberikan titik fokus untuk kampanye dengan tema dua tahunan yang berupaya untuk menarik perhatian pada masalah-masalah utama dalam pencegahan stroke.
Tema utama kampanye Hari Stroke Sedunia di tahun ini adalah Life After Stroke. Kampanye tahun ini berfokus pada risiko dan pencegahan stroke.
Mengenal stroke
Stroke adalah penyakit yang mempengaruhi arteri yang menuju dan di dalam otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah.
Ketika itu terjadi, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya, sehingga sel-sel otak itu mati.
Stroke menjadi penyebab kematian nomor 5 dan penyebab utama kecacatan di Amerika Serikat, seperti dikutip dari American Stroke Association.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke menjadi salah satu Penyakit Tidak Menular yang menjadi penyabab kematian nomor satu di Indonesia setiap tahunnya.
Riset Kemenkes juga menunjukkan bahwa pada 2018, prevalensi Penyakit Tidak Menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.
Dilansir dari Stroke Alliance For Europe, analisis terbaru dari Global Burden of Disease menunjukkan bahwa risiko stroke seumur hidup untuk usia di atas 25 tahun telah meningkat dan sekarang berada pada angka 1 banding 4.
Namun, 90 persen stroke dapat dicegah dengan mengatasi sejumlah faktor risiko, termasuk hipertensi, diet, merokok, dan olahraga.
Tindakan pencegahan pada stroke juga akan berkontribusi pada pengurangan penyakit stroke dan akan berkontribusi pada tujuan global untuk mengurangi penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes dan penyebab kematian dan penderitaan signifikan lainnya di seluruh dunia.
Dengan pesan inti #DontBeTheOne, kampanye Hari Stroke Dunia tahun ini berkontribusi pada ambisi World Stroke Organization untuk 'Cut Stroke in Half'.
World Stroke Organization memimpin pengembangan dan implementasi strategi pencegahan terpadu yang berpotensi mengurangi stroke menjadi setengahnya pada 2030.
Untuk mendukung kegiatan kesadaran secara online dan offline, berbagai sumber daya komunikasi telah dikembangkan, dari poster hingga posting media sosial, video, hingga infografis.
Semua sumber kampanye tersebut akan tersedia dalam bahasa Arab, Cina, Prancis, Inggris, Jerman, Hindi, Spanyol, dan Portugis dari situs resmi World Stroke Campaign.
Editor: Agung DH