Menuju konten utama

Sejarah Hari Sains Dunia untuk Perdamaian & Pembangunan 10 November

Sejarah Hari Sains Dunia untuk Perdamaian dan Pembangunan 10 November serta Tema peringatan tahun 2021.

Sejarah Hari Sains Dunia untuk Perdamaian & Pembangunan 10 November
Kantor PBB di New York. wikipedia/https://www.flickr.com/photos/76074333@N00/157652121/

tirto.id - Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya.

Peringatan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan menyoroti peran penting sains dalam masyarakat dan kebutuhan untuk melibatkan masyarakat luas dalam debat tentang isu-isu ilmiah yang muncul.

Peringatan ini sekaligus juga untuk menyadari betapa penting dan relevansinya sains dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dikutip dari laman resmi PBB, dengan menghubungkan sains lebih dekat dengan masyarakat, Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan bertujuan untuk memastikan bahwa warga negara terus mendapat informasi tentang perkembangan sains.

Selain itu, juga untuk menggarisbawahi peran yang dimainkan para ilmuwan dalam memperluas pemahaman mengenai planet yang luar biasa dan rapuh yang disebut sebagai rumahnya manusia.

Tujuan dari adanya Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan, menurut United Nations (UN), adalah untuk:

  • Memperkuat kesadaran publik tentang peran sains untuk masyarakat yang damai dan berkelanjutan;
  • Mempromosikan solidaritas nasional dan internasional untuk ilmu pengetahuan bersama antar negara;
  • Memperbaharui komitmen nasional dan internasional untuk penggunaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat;
  • Menarik perhatian pada tantangan yang dihadapi oleh ilmu pengetahuan dalam meningkatkan dukungan untuk usaha ilmiah.
Hari ini menawarkan kesempatan untuk memobilisasi semua aktor seputar topik sains untuk perdamaian dan pembangunan mulai dari pejabat pemerintah hingga media hingga siswa sekolah.

UNESCO sangat mendorong semua orang untuk bergabung dalam merayakan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan dengan menyelenggarakan acara atau aktivitas Anda sendiri pada hari peringatan tersebut.

Sejarah Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan

Penyelenggaraan acara terfokus yang terkait dengan komitmen terhadap sains dan masyarakat merupakan salah satu hasil positif dari Konferensi Dunia Sains 1999 di Budapest.

Hal ini dianggap sebagai kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen tahunan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam Deklarasi Sains dan Penggunaan Pengetahuan Ilmiah dan untuk menindaklanjuti rekomendasi Agenda Sains: Kerangka Aksi.

Sejak diproklamasikan oleh UNESCO pada tahun 2001, Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan telah menghasilkan banyak proyek, program, dan pendanaan nyata untuk sains di seluruh dunia.

Hari itu juga membantu mendorong kerja sama antara ilmuwan yang tinggal di wilayah yang dirusak oleh konflik, salah satu contohnya adalah pembentukan Organisasi Sains Israel-Palestina (IPSO) yang didukung UNESCO.

Hari Sains Dunia untuk Perdamaian dan Pembangunan pertama dirayakan di seluruh dunia pada 10 November 2002 di bawah naungan UNESCO.

Perayaan tersebut melibatkan banyak mitra, seperti pemerintah, organisasi antar pemerintah dan non-pemerintah, Komisi Nasional UNESCO, lembaga ilmiah dan penelitian, asosiasi profesi, media, guru sains dan sekolah.

Tema Hari Sains Dunia untuk Perdamaian dan Pembangunan 2021: Membangun Komunitas Siap Iklim

Tahun 2021 menandai edisi ke-20 Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan.

Dengan perubahan iklim yang menjadi ancaman serius bagi kehidupan miliaran orang dan planet ini, perayaan tahun ini mengambil tema pentingnya “Membangun Komunitas Siap Iklim”.

Tujuannya adalah untuk membawa sains lebih dekat ke masyarakat dengan menyoroti beberapa aspek ilmiah utama dan kemungkinan solusi yang diberikan oleh sains, teknologi, dan inovasi untuk beberapa tantangan global utama yang dihadapi masyarakat saat ini.

Acara ini dibangun berdasarkan temuan Laporan Sains UNESCO.

Perayaan Hari Sains Dunia untuk Perdamaian dan Pembangunan yang berlangsung pada 5 November lalu itu dimulai dengan pidato utama yang memperkenalkan beberapa tantangan utama yang kita hadapi dalam membangun komunitas yang siap iklim.

Selanjutnya diikuti dengan diskusi panel tentang solusi iklim. Hari itu juga akan menjadi kesempatan untuk menghadirkan pemenang Hadiah Kalinga UNESCO untuk Popularisasi Ilmu Pengetahuan.

Baca juga artikel terkait 10 NOVEMBER atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya