tirto.id - Hari Cahaya Internasional atau International Day of Light diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Mei. Penetapan tanggal 16 Mei tersebut berdasarkan pada peristiwa sejarah penting, yaitu operasi laser pertama di dunia.
Tahun ini, hari istimewa tersebut akan jatuh pada Senin (16/5/2022). Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Hari Cahaya Internasional diperingati untuk merayakan peran cahaya dalam sains, teknologi, seni, dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui Hari Cahaya Internasional, UNESCO mengajak masyarakat sipil, pemerintah, organisasi non-pemerintah, universitas, pusat penelitian, hingga sekolah di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran dan mengakui peran penting cahaya maupun teknologi berbasis cahaya bagi kehidupan.
Sejarah Hari Cahaya Internasional
Komunitas dunia, baik kalangan publik maupun ilmuwan percaya bahwa cahaya memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Ini dibuktikan dari fungsi cahaya yang paling dasar, yaitu fotosintesis.
Seiring berjalannya waktu, penelitian menemukan manfaat penting lain dari cahaya, mulai dari menghasilkan sumber energi alternatif hingga komponen penting dalam teknologi medis.
Banyak pula penemuan yang terkait cahaya berhasil merevolusi masyarakat dan membentuk pemahaman dunia tentang alam semesta. Sebut saja, karya-karya literatur ilmiah karya mani Ibn Al-Haytham, Kitab al-Manazir atau Buku Optik hingga temuan Albert Einstein terkait waktu dan cahaya.
Di sisi lain, penggunaan cahaya yang berlebihan akan menimbulkan dampak buruk, misalnya polusi cahaya. Isu ini sama pentingnya untuk disadari oleh komunitas dunia untuk menjaga keberlangsungan alam dan kualitas hidup di Bumi.
Pentingnya atensi terhadap cahaya memunculkan sebuah gagasan di UNESCO untuk membuat hari khusus untuk mengapresiasi cahaya dalam ranah seni, pendidikan, hingga pembangunan.
Melansir National Day Calender, seiring dengan keberhasilan Tahun Internasional Cahaya dan Teknologi Berbasis Cahaya di tahun 2015, UNESCO memutuskan untuk membuat hari cahaya. Hari tersebut dirayakan setiap tahun pada 16 Mei.
Tanggal 16 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari dimana operasi laser pertama berhasil dilakukan. Peristiwa bersejarah tersebut melibatkan seorang fisikawan serta insinyur asal Amerika, Theodore Maiman di tahun 1960.
UNESCO memproklamasikan penetapan Hari Cahaya Internasional di Konferensi Umum 39 Paris pada 30 Oktober hingga 14 November 2017. Menyusul proklamasi tersebut, Hari Cahaya Internasional mulai dirayakan pertama kali di tahun 2018 hingga saat ini.
Tujuan Hari Cahaya Internasional
Hari Cahaya Internasional diperingati untuk mencapai tujuan global dalam perkembangan teknologi, sains, pendidikan, seni, dan pembangunan berkelanjutan. Menurut Light Day, secara spesifik, Hari Cahaya Internasional dirayakan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
- Meningkatkan pemahaman publik tentang bagaimana teknologi berbasis cahaya berperan dalam kehidupan sehari-hari semua orang serta merupakan inti dari perkembangan masa depan masyarakat global.
- Membangun kapasitas pendidikan di seluruh dunia melalui kegiatan yang ditargetkan pada sains untuk kaum muda, menangani masalah keseimbangan gender, dan berfokus terutama pada negara berkembang dan ekonomi berkembang.
- Menyorot dan memperjelas hubungan erat antara cahaya dengan seni dan budaya, meningkatkan peran teknologi optik untuk melestarikan warisan budaya.
- Meningkatkan kerjasama internasional dengan bertindak sebagai sumber informasi pusat untuk kegiatan yang dikoordinasikan oleh masyarakat terpelajar, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan mitra lainnya.
- Menekankan pentingnya penelitian dalam ilmu dasar cahaya, perlunya investasi dalam teknologi berbasis cahaya untuk mengembangkan aplikasi baru, dan kebutuhan global untuk mempromosikan karir di bidang sains dan teknik.
- Mempromosikan pentingnya teknologi pencahayaan dan kebutuhan akan akses ke infrastruktur cahaya maupun energi dalam pembangunan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas hidup di negara berkembang.
- Meningkatkan kesadaran bahwa teknologi dan desain berperan penting dalam mencapai efisiensi energi yang lebih besar, khususnya dengan membatasi pemborosan energi, dan mengurangi polusi cahaya merupakan kunci pelestarian.