Menuju konten utama

SBY Sebut Gerindra - Demokrat Tolak Komunisme & Negara Agama

"Namun, kami berdua Gerindra dan Demokrat juga menolak Islamopobia dan sikap terlalu mudah mencap sebuah komunitas sebagai kelompok radikal," kata SBY.

SBY Sebut Gerindra - Demokrat Tolak Komunisme & Negara Agama
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di rumahnya di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id -

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Partai Gerindra dan Partai Demokrat sepakat menolak pandangan di luar Pancasila dan UUD 1945. Mereka menolak pandangan komunisme serta pendirian negara agama di Indonesia.

"Kami sepakat untuk secara penuh memedomani dan menjalankan Pancasila dan UUD 1945. Jangan diragukan itu. juga menolak dan mencegah berkembangnya upaya untuk menghadirkan ideologi lain, paham lain, dan pikiran lain yang justru mengancam Pancasila dan UUD 1945 seperti komunisme dan juga pikiran untuk berdirinya negara agama," kata SBY di Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

SBY mengatakan, paham lain mengganggu sistem konstitusi di Indonesia. Selain itu, mereka juga sepakat menyadari pentingnya persatuan, kerukunan sosial dan sikap antiradikalisme. Mereka sepakat untuk melawan ekstremisme, radikalisme dan kekerasan terjadi di negara ini dengan dalih dan atas nama apapun.

"Namun, kami berdua Gerindra dan Demokrat juga menolak Islamopobia dan sikap terlalu mudah mencap sebuah komunitas sebagai kelompok radikal," kata SBY.

SBY dan Prabowo sepakat bahwa pemilu harus berjalan bersih, jujur dan adil. Keduanya menginginkan intelijen, militer dan kepolisian netral. Selain itu, mereka sepakat menolak politik identitas.

"Jangan sampe politik identitas politik SARA secara ekstrem mendominasi pelaksanaan pemilu agar demokrasi kita tumbuh dan berkembang semakin berkualitas. Ini komitmen kami," kata SBY.

Partai Demokrat menyatakan terbuka berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. Hal itu diputuskan setelah kedua petinggi partai, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan petinggi partai menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan pengurus partai di kediaman SBY, Kuningan, Jakarta, Selasa.

"Kami membahas secara mendalam kemungkinan terbangunnya koalisi Gerindra-Demokrat dan partai-partai lain untuk Pilpres 2019. Saya harus mengatakan jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar," kata SBY di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Selasa.

Partai Demokrat menyatakan, mereka sepakat dengan pandangan Gerindra terkait persoalan bangsa. Mereka pun sepakat dengan permasalahan rakyat di level akar rumput.

Selain itu, Partai Demokrat melihat ada kesamaan pandangan dalam syarat berkoalisi, yakni berawal dari niat baik (good will) harus saling menghormati, mutual respect dan saling percaya satu sama lain (mutual trust) dan juga harus memiliki chemistry yang baik.

SBY menerangkan, pertemuan pertama akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan lain antara Gerindra-Demokrat. Namun, terkait keputusan koalisi dan capres cawapres, SBY belum mau berbicara banyak. Ia mengaku akan melaporkan kepada majelis tinggi partai sebelum menentukan koalisi dan pembahasan capres cawapres.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri