tirto.id - Seorang pemain Werder Bremen harus menjalani masa karantina selama dua minggu. Namun, sang pemain yang tak disebutkan namanya itu tidak terpapar COVID-19.
Dalam pernyataan resmi klub, pemain tersebut selalu mendapatkan hasil negatif pada beberapa kali tes yang dilakukan. Sayangnya karena ada kerabat dekatnya yang positif corona, maka sang pemain terpaksa masuk masa karantina.
"Seorang pemain di tim utama Werder Bremen harus menjalani masa karantina selama dua pekan. Itu terjadi setelah orang dekat sang pemain dinyatakan positif COVID-19 pekan ini," demikian pernyataan resmi Bremen.
"Meski sang pemain sendiri negatif virus tersebut, keputusan untuk memasukkan ia ke masa karantina sudah sesuai dengan protokol dari otoritas kesehatan Bremen. Sebelum ini sang pemain sudah menjalani dua kali tes."
Fakta ini tentu agak mengganggu persiapan Bremen jelang pertandingan mereka kontra Bayer Leverkusen awal pekan nanti.
Namun di sisi lain, rasa syukur patut diucapkan karena ada deteksi dini untuk mencegah kemungkinan yang lebih buruk.
Direktur Olahraga Bremen, Frank Baumann, sepakat dengan hal ini. Ia menganggap ini sebagai keberhasilan protokol kesehatan yang selama ini telah disusun oleh pihak-pihak terkait.
"Tim utama dan staf yang lain tidak berada dalam bahaya. Ini menunjukkan keberhasilan cara kerja protokol kesehatan yang ada. Individu yang terinfeksi bisa terdeteksi sedini mungkin agar bisa dilakukan langkah berikutnya," urai Baumann.
Saat ini Bremen berada di peringkat 17 klasemen Liga Jerman. Baru mengoleksi 18 poin dari 24 pertandingan membuat mereka harus kerja lebih keras demi menyelamatkan diri dari jurang degradasi.
Kabar bagusnya, jarak dengan tim-tim di atasnya tidak terlampau jauh. Bremen tertinggal empat poin dari Fortuna Dusseldorf di zona play-off. sedangkan dengan Mainz di urutan 15, Bremen terpaut delapan poin.
Sialnya, anak asuh Florian Kohfeldt bakal menjalani laga yang tak mudah pekan ini. Bayer Leverkusen akan datang ke Weserstadion dengan membawa misi kemenangan.
Leverkusen saat ini menduduki peringkat lima dan sedang bersaing meraih tiket ke Liga Champions. Bahkan secara matematis, Leon Bailey dan kawan-kawan masih ada peluang menjadi juara.
Hanya saja Bremen menyatakan tak takut sama sekali. Bisa menahan imbang lawan dengan skor 2-2 di pertemuan pertama dianggap sebagai modal bagus.
Apalagi saat ini semua tim berada dalam mode restart setelah tak bermain sama sekali dalam dua bulan terakhir.
"Sebelum jeda kemarin kita semua tahu betapa kuatnya Leverkusen. Tapi sekarang, semua tim sudah tidak bisa berkata bahwa mereka yang terbaik. Jadi sulit mengatakan bagaimana jalannya pertandingan nanti," kata gelandang Bremen, Maximilian Eggestein.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Dhita Koesno