tirto.id - Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan lembaganya akan segera bekerja mengontrol kenaikan harga kebutuhan pokok pada awal Desember mendatang. Satgas Pangan Polri dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyusun strategi untuk mengawasi fluktuasi harga menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
“Pengawasan akan dilakukan dari 1 Desember 2017 sampai 10 Januari 2018. Kegiatan masyarakat yang meningkat pada Natal dan Tahun Baru diperkirakan bakal meningkatkan kebutuhan pangan,” ujar Setyo dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta pada Kamis (2/11/2017).
Setyo mengatakan pengawasan Satgas Pangan akan meliputi proses distribusi, harga, sampai ketersediaan pangan di daerah-daerah. Sejumlah daerah akan menjadi fokus dari kinerja satgas yang terbagi dalam dua kelompok lokasi.
“Untuk lokasi utama ada Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Utara, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Sementara lokasi kedua adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali,” kata Setyo.
Menurut rencana, pengawasan oleh Satgas Pangan tersebut bakal dilakukan kepada para pedagang, pasar tradisional, dan pasar modern. Selain pengawasan yang sifatnya untuk penegakan hukum, Satgas Pangan juga akan melakukan upaya preventif, seperti edukasi dan pendampingan kepada para pelaku usaha perdagangan di daerah.
“Diberlakukannya penegakan hukum sebagai upaya terakhir,” ujar Setyo.
Setyo menambahkan Satgas Pangan telah belajar dari pengalaman pada Lebaran lalu. Menurut dia, koordinasi dan komunikasi dengan pengusaha ialah kunci dari keberhasilan satgas pangan.
“Karena pencegahan itu termasuk di dalamnya ada pendampingan, maka banyak pengusaha yang lantas merasa diawasi. Jangan sampai ada tindak pidana karena ketidaktahuan dari pengusahanya,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengimbau agar tidak ada lagi persepsi harga bahan pangan cenderung naik menjelang hari raya. Dia menegaskan, di tengah fluktuasi harga, ketersediaan pasokan pangan harus benar-benar terjaga.
“Semua akan saling mengontrol dan mengawasi, sehingga harga akan tetap (stabil). Kita akan menjaga dan mengendalikan harga, supaya daya beli terjamin dan rakyat kita tidak terbebani oleh spekulan itu,” kata Enggartiasto.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom