tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah saat ini berkomitmen dan berupaya untuk mempercepat proses Whole Genum Sequencing (WGS) di laboratorium dari yang sebelumnya membutuhkan waktu 2 minggu, menjadi 1 minggu.
Hal ini terus dilakukan karena WGS dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan kesehatan yang tepat. Selain itu hasil WGS juga digunakan untuk mengendalikan distribusi varian COVID-19 yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
"Semakin cepat rentang waktu pemeriksaan ini, diharapkan data yang didapat semakin aktual dan dapat dilakukan penanganan yang cepat," kata Wiku seperti dilansir dari laman Satgas COVID-19.
Sekuens genom utuh atau Whole Genum Sequencing (WGS), menurut IASLC Thoracic Oncology, adalah analisis dari seluruh urutan DNA genom sel pada satu waktu yang dapat memberikan karakterisasi genom yang paling komprehensif.
Sementara genom sendiri adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel. Seorang peneliti dari LIPI menjelaskan dengan WGS kita mendapatkan petunjuk bagaimana cara membangun, menjaga, serta melemahkan hidup bakteri tertentu sehingga berguna sebagai dasar untuk “menentukan antibiotik yang tepat.
WGS terhadap COVID-19 dilakukan dengan menganalisis sampel swab. Pemeriksaan dilakukan dengan mencocokkan detail material genetik virus menggunakan polymerase chain reaction (PCR) atau primer bagian dari virus itu sendiri.
Meski demikian, pemeriksaan strain virus bukanlah kewajiban mutlak pada kasus positif. Sebab WGS memiliki metode khusus. Dan tidak semua kasus positif layak dilacak genomiknya. Misalnya kasus dengan gejala tidak biasanya maupun kasus pada pelaku perjalanan luar negeri dan lain-lain.
Sehingga, apapun jenis varian yang ada di tengah-tengah masyarakat, yang perlu dilakukan ialah memperketat protokol kesehatan. Tidak ada ada jalan lain sebaik disiplin protokol kesehatan. "Karena itulah kita dapat memutus rantai penularan secara efektif dan efisien," lanjut Wiku.
Dengan mematuhi protokol kesehatan, maka masyarakat akan terlindungi dari paparan varian-varian COVID-19. "Dan bagi yang sakit dan terinfeksi, untuk menjalani pengobatan sesuai prosedur untuk mempercepat kesembuhan," pungkas Wiku.
Editor: Iswara N Raditya